PIKIRAN RAKYAT - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menyinggung soal penggundulan hutan yang terjadi di Jayapura, Papua. Komentar tersebut diberikan ketika ia menanggapi banjir yang terjadi di Bumi Cenderawasih itu.

Banjir melanda Kota Jayapura pada Kamis, 20 Juli 2023. Banjir tersebut terjadi di kawasan Papua Trade Center dan CV Thinas di Entrop, Distrik Jayapura Selatan.

Selain di kawasan tersebut, banjir juga terjadi di lokasi lain seperti sekitar Yapis Dok V, Jalan Sam Ratulangi di Distrik Jayapura Utara, dan Pasar Youtefa, Distrik Abepura. Terlihat dari video yang diunggah di akun Twitter Fraksi Rakyat Indonesia, air mengalir deras.

Baca Juga: Warga Jayapura Nekat Terjang Banjir di Jalanan, Sudah Jadi Langganan Tiap Hujan Deras

Sejumlah kendaraan mengalami mogok sehingga harus dituntun oleh pengendaranya. Tidak sedikit juga ada mobil yang berhenti di tengah jalan karena derasnya arus banjir tersebut.

Hujan deras mengguyur Jayapura mengakibatkan banjir terjadi di sejumlah kawasan.

Drainase atau selokan yang ada di kawasan tersebut tidak mampu menampung air. Ditambah dengan adanya hujan deras, benda cair yang sebelumnya tertampung di drainase atau selokan tersebut kemudian meluap hingga ke jalan.

Menanggapi kondisi banjir di Jayapura itu, Susi Pudjiastuti menyinggung penggundulan hutan. Wanita asal Pangandaran itu menilai aktivitas merusak alam harus dihentikan.

Baca Juga: Kerap Picu Banjir di Cibaligo-Cimindi, Tumpukan Sampah di Sungai Ciputri Dibersihkan

Jika tidak dihentikan, Susi Pudjiastuti berujar Jayapura terancam terendam karena banjir. Ia juga mendoakan agar bencana alam tersebut segera selesai.

"Semoga air segera surut dan tidak ada korban jiwa. Penggundulan hutan di bukit2 sekeliling Jayapura harus dihentikan atau semua curah air hujan akan merendam kota Jayapura," ucap Susi Pudjiastuti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter miliknya pada Jumat, 21 Juli 2023.

Banjir Tak Datang Tanpa Sebab

Akun Twitter Fraksi Rakyat Indonesia menyebut banjir hebat yang terjadi datang bukan tanpa sebab. Ada dugaan bencana alam tersebut disebabkan oleh eksploitasi yang berlebihan.

Dalam melakukan penambangan emas, ada sejumlah langkah yang harus dilakukan, termasuk menebang sejumlah pohon yang ada di sekitar lokasi tambang.

"Ini banjir yang gak dateng begitu saja tanpa sebab. Bencana bisa saja datang karena diundang akibat eksploitasi berlebihan, kebijakan yang menyimpang dari nilai ekologis sosial," ucap Fraksi Rakyat Indonesia melalui akun Twitter miliknya.***