FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Omnibus law kesehatan sudah direncanakan sejak tahun 2021 silam. Awal pencanangannya demi menggaet minat investor.

Ketua Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu, dr. Eva Sri Diana Chaniago menyebut, memang UU Kesehatan digagas bukan demi kepentingan rakyat.

“Akhirnya Publik Tahu, RUU Kesehatan ternyata diskenariokan sejak tahun 2021 untuk kepentingan investor, bukan untuk kepentingan rakyat,” kata dr Eva Chaniago, dalam unggahannya di Twitter, Jumat, (14/7/2023).

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku ingin mereformasi rumah sakit.

“Kita ingin memiliki rumah sakit yang cukup dengan distribusi yang bagus. Tidak seperti sekarang, semuanya terkonsentrasi di Jawa,” kata dia dalam acara The 9th US-Indonesia Investment Summit dengan tema Moving On: Getting Past Covid, 13 Desember 2021 lalu.

Budi memastikan pemerintah bakal memberikan kemudahan perizinan bagi investor yang tertarik untuk menanamkan modal mereka di bidang kesehatan.

“Kami akan membuka kesempatan bagi rumah sakit asing dan para investor untuk datang, kami akan menyederhanakan perizinannya,” ujarnya.

Selain itu, dengan kemudahan perizinan itu kata dia juga bakal diberikan pada tenaga kesehatan profesional yang ingin bekerja di Indonesia.

Dengan kebijakan ini dinilai mampu meminimalisir banyaknya warga Indonesia berobat keluar negeri. (selfi/fajar)