Sentimen
Tips Sarapan Sehat di Pagi Hari Awas Jika Salah Pilih Bisa Picu Peradangan
Ayobogor.com
Jenis Media: Regional

AYOBOGOR -- Banyak orang memilih untuk sarapan di pagi hari agar bisa lancar memulai menjalani aktifitas di hari itu.
Namun tahukah anda para ahli berpendapat bahwa jika salah memilih sarapan justru bisa memicu peradangan yang tentunya tak baik untuk anda.
Nah, karena itu kami akan bahas tips sarapan sehat di pagi hari agar anda tak salah pilih.
Para ahli sepakat bahwa sarapan yang sehat adalah kunci untuk tetap fokus dan berenergi sepanjang hari. Menu sarapan sehat juga bisa melindungi tubuh dari berbagai penyakit kronis dan melawan peradangan.
Sebelum menjelaskan menu sarapan sehat dan ideal, perlu dipahami dulu jenis makanan mana yang bisa memicu peradangan.
Ahli Nutrisi dan Diet dari AS, Angie Asche, menjelaskan bahwa makanan yang dapat meningkatkan risiko peradangan kronis adalah lemak trans dan minyak terhidrogenasi parsial yang ditemukan dalam makanan ultra-proses, makanan yang digoreng, terlalu banyak gula, dan biji-bijian olahan.
Dia menambahkan, makanan ultra-proses seperti donat, kue kering, hingga sereal manis, bisa menyebabkan peradangan.
Karena semuanya memiliki kandungan gula tambahan atau lemak jenuh yang tinggi, sementara kandungan protein dan seratnya rendah. Makanan ultra-proses juga biasanya tinggi kalori dan kekurangan berbagai nutrisi.
Makanan seperti sosis, bacon, gorengan, ataupun pancake juga bukanlah menu sarapan tepat. Contoh makanan tersebut juga bisa membuat tubuh lebih cepat lesu dan memicu peradangan.
"Jadi, idealnya sarapanlah dengan makanan yang kaya protein dan serat. Misalnya telur dengan alpukat dan raspberry segar, atau semangkuk oat protein tinggi, dengan blueberry dan biji rami untuk tambahan serat dan antioksidan,” kata Asche seperti dilansir dari Eat This Kamis 13 Juli 2023.
Asche menekankan pentingnya menambahkan makanan kaya antioksidan. Karena ketika tubuh mencapai ketidakseimbangan radikal bebas dan antioksidan, tubuh bisa mengalami stres oksidatif.
"Stres oksidatif diperkirakan memperburuk penyakit inflamasi seperti rheumatoid arthritis, serta penyakit arteri koroner dan gangguan neurologis tertentu. Beberapa kondisi kesehatan terkait dengan peradangan kronis,” kata Asche.
Sentimen: positif (99.9%)