Sentimen
Netral (78%)
13 Jul 2023 : 12.47

WNI Ceritakan Alasan Pindah jadi Warga Negara Singapura

13 Jul 2023 : 12.47 Views 12

Merahputih.com Merahputih.com Jenis Media: News

WNI Ceritakan Alasan Pindah jadi Warga Negara Singapura

MerahPutih.com - Ribuan warga negara Indonesia (WNI) bertalenta memutuskan pindah jadi warga negara Singapura.

Dikutip BBC Indonesia, seorang pria asal Indonesia bernama Septian Hartono menceritakan alasannya memilih jadi warga negara Singapura.

Baca Juga

BSSN Lakukan Validasi Data Paspor 34 Juta WNI yang Diduga Bocor

Pria berusia 38 tahun itu sudah menjadi WN Singapura sejak 2020. Saat itu, ia mendapatkan beasiswa untuk kuliah S1 di Nanyang Technological University (NTU) setelah lulus SMA di Jakarta pada 2003.

Sebagai penerima beasiswa, Septian diwajibkan bekerja di perusahaan negeri Singa selama tiga tahun. Jika ditotal, Septian tinggal di Singapura selama tujuh tahun sebelum menyandang status permanent resident (PR).

Kemudian, ia menikahi perempuan Indonesia yang sama-sama kuliah di NTU. Keduanya dikaruniai anak, lalu mereka memutuskan untuk tinggal dalam jangka panjang di Singapura.

"Setelah itu, make sense kalau kita convert (pindah kewarganegaraan)," tuturnya, Kamis (13/7).

Septian tidak begitu saja memutuskan berganti kewarganegaraan. Selama 15 tahun dia berkali-kali mempertimbangkan untuk pulang ke Indonesia, tetapi akhirnya memutuskan untuk tinggal karena alasan 'pragmatis'.

Salah satu faktor yang membuat Septian yakin untuk mengubah status kewarganegaraannya yakni kariernya. Diketahui, ia bekerja sebagai teknisi kesehatan di rumah sakit umum terbesar di Singapura.

Baca Juga

DPR Desak Pemerintah Jamin Keamanan WNI di Prancis

Faktor lainnya ialah standar hidup di Singapura, yang dinilai lebih baik dari Indonesia, yang menurut Septian itu berkat fasilitas publiknya.

"Di Singapura keluarga kami bisa tinggal di rumah susun publik, ke mana-mana menggunakan transportasi publik, sekolah [anak] di sekolah negeri, saya bekerja di RS Umum, jadi lebih saya melihat bahwa hidup yang so-called baik itu justru hidup yang bisa menikmati fasilitas-fasilitas publik ini," sambungnya.

“Adik saya tinggal di Jakarta dan dia juga sudah punya anak. Saya lihat justru mungkin anak dia tuh biaya hidupnya lebih tinggi dari anak saya. Sekolah [swasta] lebih mahal, ke mana-mana mesti diantar-jemput naik mobil, segala macam," sambungnya.

Meskipun sudah berganti kewarganegaraan, Septian tetap tidak meninggalkan identitasnya sebagai orang Indonesia.

“Ketika aku pindah tidak berarti aku meninggalkan ke-Indonesia-anku. Justru aku menjabarkan identitasku sekarang sebagai Indonesian-Singaporean," sambungnya.

“Aku di sini juga kan ke gereja yang isinya komunitas orang Indonesia. Itu juga menarik; lebih dari setengah mungkin sudah warga Singapura, cuma tetap ada kekhasannya sebagai orang Indonesia-Singapura. Di satu sisi memperkaya identitas Singapura itu sendiri, di sisi lain juga tetap ada link dengan negara asal, Indonesia,” sambungnya.

Seperti diketahui, Dirjen Imigrasi Indonesia Silmy Hakim mengabarkan, terdapat 1.000 mahasiswa RI pindah negara menjadi WN Singapura setiap tahunnya.

Menurutnya, kepindahan sejumlah WNI ke Singapura karena ingin mendapatkan kesempatan dan kehidupan yang lebih baik adalah wajar.

Namun, jumlahnya yang cukup banyak, serta fakta kebanyakan dari mereka sedang di usia produktif, patut menjadi “alarm” akan kemungkinan pelarian modal manusia di Indonesia.

“Ini fenomenanya kan yang pindah itu adalah orang-orang produktif memiliki keahlian, expertise, dan talenta-talenta baik ini kan merupakan aset. Bagaimana kita menjaga mereka supaya ada di Indonesia? Itu kan menjadi PR bersama," ungkapnya. (*)

Baca Juga

Reaksi Kominfo atas Dugaan 34 Juta Data Paspor WNI Bocor

Sentimen: netral (78%)