FAJAR.CO.ID -- Ketua Umum PSSI Erick Thohir resmi mengumumkan Jakarta International Stadium atau JIS JIS akan diajukan sebagai salah satu venue Piala Dunia U-17. Total ada empat sampai delapan stadion yang diajukan ke FIFA untuk menjadi venue Piala Dunia.

Dari delapan stadion yang diajukan, enam di antaranya telah diajukan sebelumnya saat verifikasi Piala Dunia U-20 yang batal dilakukan di Indonesia. Dua stadion lainnya adalah JIS dan satu stadion lainnya belum diungkap namanya.

Keputusan untuk mengajukan JIS bersama tujuh stadion lainnya diambil saat Ketua Umum PSSI Erick Thohir menggelar rapat koordinasi dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo di Kantor Kemenpora, Jumat (7/7).

Setelah empat sampai delapan stadion diajukan ke FIFA, ungkap Erick, pihak FIFA akan meninjau dan menyeleksi lapangan yang memenuhi syarat sesuai standar FIFA. PSSI akan memprioritaskan lapangan yang telah disetujui FIFA sebelumnya.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir telah meninjau JIS untuk memastikan kondisi infrastruktur pendukung lainnya agar dapat lolos verifikasi FIFA.

Setelah melakukan peninjauan, berikut fakta-fakta seputar JIS

Lapangan Ditumbuhi Gulma

Dari hasil peninjauan ke lapangan JIS, Erick Thohir mendapati kondisi rumput tumbuh tidak merata. Kondisi rumput di bagian luar lapangan berbeda dengan bagian dalam lapangan, karena tidak mendapat sinar matahari yang sama.

Anggota komite eksekutif (exco) PSSI, Arya Sinulingga mengungkapkan, saat kunjungan ke JIS, terungkap kondisi lapangan yang banyak ditumbuhi gulma. Gulma merupakan jenis tanaman pengganggu yang tumbuh di sekitar rumput.

"Kok bisa banyak gulma? Penyebabnya ternyata, stadion JIS itu kan pakai atap yang bisa buka tutup. Jadi matahari cuma kena bagian tengah lapangan. Bagian pinggir lapangan tidak kena matahari," bebernya.

2. Ganti Rumput yang Bisa Tumbuh Tanpa Matahari

Faktor stadion JIS yang memiliki atap yang bisa dibuka tutup membuat sebagian sisi lapangan tidak mendapat sinar matahari yang cukup. Akibatnya, pertumbuhan rumput lapangan juga tidak merata.

Erick Thohir berencana mengganti rumput lapangan JIS dengan jenis yang bisa tumbuh tanpa matahari. "Rumput lapangan JIS harus diperbaiki. Jenis rumput yang akan digunakan disesuaikan denganyang bisa tumbuh tanpa perlu sinar matahari sampai delapan jam.

Anggota komite eksekutif (exco) PSSI, Arya Sinulingga menuturkan, dari hasil konsultasi dengan agronom, jika fotosintesis pada rumput tidak bagus, maka pertumbuhan akarnya juga tidak baik. "Setelah kami cek, ternyata rumput di JIS memang tidak tumbuh dengan baik," bebernya.

3. BUMN Keroyok Perbaikan JIS

Anggota komite eksekutif (exco) PSSI, Arya Sinulingga mengungkapkan sejumlah Badan Usaha Milik Negara atau BUMN terlibat dalam perbaikan dan penambahan fasilitas di Jakarta International Stadion.

"Kita sudah tinjau ada akses JIS di Ramp Timur. Ternyata berhubungan dengan Jasa Marga. Kita panggil BUMN Jasa Marga. Kita tanya, bisa gak dipercepat itu supaya ramp timur bisa nyambung," bebernya.

Tapi semua saling pandang mempertanyakan soal sumber anggarannya. "Ayolah cari duitnya. Akhirnya bisa," kata Arya Sinulingga.

Akses ke stasiun kereta api juga bisa dibuat dengan koordinasi PT Kereta Api Indonesia.

Ada juga akses ke JIS yang nyambung ke jalan tol CMNP. "Kita panggil CMNP juga. Bisa gak aksesnya ke JIS juga dipercepat. Ternyata juga bisa, sehingga saat U-17 nanti aksesnya bisa jadi 4-5 akses. Semua dipercepat," katanya.

Lalu ada masukan dari suporter Persija agar dibuat JPO atau jembatan penyeberangan orang dari parkiran di Ancol. Suporter mengeluh dari parkiran ke JIS harus memutar dengan jarak yang cukup jauh.

Akhirnya setelah koordinasi dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, PUPR bersedia membangun JPO untuk akses ke JIS.

4. Renovasi Total Rp5 Triliun Hoaks

Setelah kunjungan Ketua Umum PSSI Erick Thohir ke JIS, beredar kabar anggaran yang dibutuhkan untuk renovasi JIS mencapai Rp5 triliun.

Erick Thohir menegaskan informasi renovasi JIS mencapai Rp5 triliun adalah kabar bohong alias hoaks. Dia membantah kabar tersebut dan menyebutnya sebagai pembohongan publik.

"Tidak ada renovasi (JIS) mencapai Rp5 triliun," tegas Erick di sela peninjauan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur di Denpasar, Bali, Kamis, 7 Juli 2023.

Menurutnya, ada yang mencoba memanfaatkan polemik renovasi JIS untuk mendapat keuntungan dengan menyebar berita bohong atau hoaks.

"Banyak penyebar hoaks di media sosial. Stadion JIS dibangun Rp4,5 triliun, tetapi mau direnovasi dengan anggaran Rp5 triliun untuk cari "proyek"," ujarnya.

Sekadar diketahui, pembangunan Jakarta International Stadium di era Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menghabiskan anggaran hingga Rp4,5 triliun.

Anggaran tersebut berasal dari Pemprov DKI sebesar Rp 900 miliar. Kemudian dari Pemerintah Pusat berupa dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp3,6 triliun.
Biaya pembangunan JIS sebesar 80 persen dari Pemerintah Pusat. (fajar)