Sentimen
Positif (94%)
8 Jul 2023 : 04.06
Informasi Tambahan

Institusi: IPB

Kab/Kota: Gowa

Bahas Isu Global Prolintan, Ilmuwan Pertanian: Dorong Kajian Berbasis Ilmiah

8 Jul 2023 : 04.06 Views 11

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Nasional

Bahas Isu Global Prolintan, Ilmuwan Pertanian: Dorong Kajian Berbasis Ilmiah

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ilmuwan Pertanian yang tergabung dalam The International Society for Southeast Asian Agricultural Sciences (ISSAAS) Indonesia Chapter menggelar kegiatan focus group discussion (FGD) berkaitan dengan isu global Produk Perlindungan Tanaman (Prolintan).

Ketua Tim Teknis Komisi Pestisida, Prof. Dr. Dadang mengatakan FGD ini untuk mendorong upaya strategis dengan semua pemangku kebijakan dan kepentingan di sektor pertanian Indonesia.

Baca juga: Polisi Temukan 14 Tanaman Ganja di Vila Mewah di Gowa, Pemerintah Desa Merasa Kecolongan

"Untuk mendorong kajian berbasis ilmiah dan juga penggunaan data yang dapat dipertanggungjawabkan dalam mengantisipasi kebijakan-kebijakan global dalam bidang prolintan. Selain itu juga untuk membangun sinergi dalam menghadapi tantangan pertanian di tingkat global," ujar Dadang.

Guru Besar Fakultas Pertanian IPB dan Regional Secretary of ISSAAS Indonesia Chapter ini menilai kehadiran teknologi modern akan membuat pertanian Indonesia lebih siap dalam pemenuhan kebutuhan pangan.

Selain itu, Dadang menilai dukungan kebijakan baik di dalam negeri maupun dari luar negeri juga merupakan hal yang vital.

Baca juga: Keripik Kelakai, Camilan Khas Dayak dari Bahan Tanaman Paku Rawa

"Prolintan dengan berbagai ragam bahan aktif dan merk dagang yang diperdagangkan di dunia merupakan hasil teknologi modern yang digunakan untuk kebutuhan program perlindungan tanaman dan kesehatan," kata Dadang.

"Peredaran dan penggunaannya harus mengikuti aturan untuk menghindari terjadinya dampak negatif bagi kesehatan manusia dan lingkungan," tambah Dadang.

Di tingkat Global, lanjutnya, penggunaan prolintan menjadi salah satu isu yang terus bermunculan dan menjadi perhatian masyarakat dunia baik secara lembaga maupun sekumpulan negara.

Di antaranya adanya Kesepakatan Hijau UE (EU Green Deal) dengan paket kebijakan antara lain mencakup semua sektor ekonomi, termasuk pertanian yaitu Strategi Farm to Fork, Biodiversity Strategy for 2030 dan Chemicals Strategy for Sustainability.

Kemudian Notifikasi Uni Eropa kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada 6 Juli 2022 terkait Batas Maksimum Residu (BMR) Prolintan.

"Konvensi Rotterdam merupakan salah satu konvensi internasional yang bertujuan untuk berbagi tanggung jawab dan kerjasama di antara para pihak di dalam perdagangan internasional bahan-bahan kimia berbahaya dan prolintan," tambahnya.

Pada COP ke-11 bulan Mei 2023, Konvensi Rotterdam mengusulkan 3 (tiga) bahan aktif prolintan yang penting bagi petani dan pertanian di Indonesia masuk ke daftar Anex III.

Baca juga: Benarkah listrik bisa membuat tanaman tumbuh lebih sehat?

Padahal Indonesia telah memiliki peraturan pendaftaran prolintan yang ketat dan berdasarkan bukti-bukti ilmiah serta telah mengakomodasi standar internasional seperti FAO/WHO/IARC/JMPR.

Sentimen: positif (94.1%)