Sentimen
Negatif (94%)
7 Jul 2023 : 03.30
Informasi Tambahan

BUMN: TransJakarta

Kab/Kota: Tangerang, Bogor, Cibubur, Kalideres

Kasus: Kemacetan

Kemacetan di Jakarta Semakin Parah, Dishub DKI Butuh Usulan Kebijakan Baru

7 Jul 2023 : 03.30 Views 10

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Kemacetan di Jakarta Semakin Parah, Dishub DKI Butuh Usulan Kebijakan Baru

PIKIRAN RAKYAT - Kemacetan lalu lintas di Jakarta semakin parah, apalagi pada jam-jam sibuk seperti pagi hari dan jam pulang kantor.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo buka suara atas permasalahan macet di Jakarta yang semakin pelik. Menurutnya, saat ini diperlukan usulan baru untuk meningkatkan kinerja lalu lintas di ibu kota.

Syafrin mengatakan, kebijakan penerapan strategi kemacetan yang telah diberlakukan tidak selamanya dapat mengurai kepadatan lalu lintas di Jakarta.

“Pemberlakuan strategi kemacetan yang ada, tidak selamanya dapat menekan angka kemacetan di ibu kota karena itu perlu usulan baru dan evaluasi kebijakan untuk meningkatkan kinerja lalu lintas Jakarta," kata Syafrin Liputo, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Rabu, 5 Juli 2023.

Baca Juga: Cipto, Pira Obesitas 200 Kg akan Dirujuk ke RSCM Jakarta sebab RSUD Tangerang Lagi-Lagi Tak Sanggup

Lebih lanjut, dia mencontohkan salah satu langkah yang telah diterapkan demi mengatasi permasalahan kemacetan di jalanan Jakarta, yakni kebijakan Transport Demand Management (TDM).

Kebijakan TDM adalah cara pengaplikasian peraturan-peraturan dan strategi untuk meminimalisasi kebutuhan masyarakat terhadap kendaraan pribadi. Strategi tersebut diklaim untuk membudayakan penggunaan angkutan umum.

Adapun konsep TDM terdiri dari pelayanan angkutan umum bagi masyarakat yang terintegrasi sehingga memudahkan pengguna angkutan umum.

“Sedangkan, strategis push (strategi dorongan) yang diterapkan antara lain low emission zone (zona emisi rendah), juga disinsentif parkir bagi kendaraan pribadi dan pemberlakuan kawasan ganjil genap," tutur Syafrin.

Baca Juga: DPRD DKI Jakarta Ungkap Bukti JIS Perlu Banyak Renovasi

Merujuk data lembaga pemeringkat lalu lintas kota dunia, Tomtom International BV, kata Syafrin, tingkat kemacetan di Jakarta mengalami penurunan. Saat ini, peringkat Jakarta sebagai kota termacet turun ke urutan 29 pada 2022. Sebelumnya, Jakarta menempati posisi ke-46 pada 2021.

Adapun lembaga Tomtom International BV bekerja untuk mengukur tingkat kemacetan lalu lintas di 389 kota yang ada di 56 negara pada 2022. Salah satu kota yang indeks kemacetannya diukur adalah Jakarta.

Upaya Atasi Macet di Jakarta Dilakukan Bertahap

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyatakan pihaknya secara bertahap tengah berupaya menyelesaikan permasalahan kemacetan di ibu kota.

"Kami berkeinginan untuk menyelesaikan masalah kemacetan ini secara bertahap. Tidak bisa solusi itu selesai besok pagi, kemudian lalu lintas tidak macet, itu tidak bisa," ujar Heru.

Baca Juga: Erick Thohir Sebut Renovasi JIS Tunggu FIFA, Anggota DPRD Jakarta: Stadion Sudah Sesuai Standar

Menurut Heru, Pemerintah Daerah (Pemda) DKI bersama DPRD DKI akan terus bersinergi dan berusaha menyelesaikan permasalahan kemacetan. Dia menyebut, jika kemacetan tidak bisa dihilangkan maka minimal tingkat keparahannya dapat dikurangi.

Heru mengeklaim pengoperasian TransJakarta rute Bandara Soekarno Hatta-Terminal Kalideres dan tersambungnya rute TransJakarta serta Trans Pakuan dari wilayah Bogor ke Cibubur, Jakarta Timur, dapat mengurangi kendaraan pribadi yang bergerak masuk menuju Jakarta.

Heru mengungkapkan, TransJakarta mengoperasikan 10 armada bus dek rendah atau low entry pada rute Bandara Soekarno Hatta-Terminal Kalideres. Sejumlah armada tersebut diperkirakan bisa membawa penumpang hingga 2.500 orang setiap hari.

"Sepuluh (bus) setiap hari. Kita lihat perkembangannya, kalau kurang kita tambah," ujar Heru.***

Sentimen: negatif (94.1%)