AYOBOGOR.COM - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi salah satu sosok yang menyatakan kesiapan untuk maju pada perhelatan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024 (Pilpres 2024).

Namun hingga kini, belum bisa dipastikan tentang sosok cawapres Prabowo Subianto, alih-alih bisa membuat mantan capres Pemilu 2014 dan Pemilu 2019 itu menduduki singasana istana negara.

Mungkin pengumuman belum dilakukan, karena pendaftaran berkas Pilpres 2024 sendiri baru bisa dilakukan tiga bulan lagi, tepatnya pada 19 Oktober mendatang.

Prabowo Subianto sendiri dinilai perlu mendatangkan pasangan yang sekiranya bisa membuat impiannya menjadi presiden tersebut terwujud.

Baca Juga: Prabowo Subianto Pede Menang di Pilpres 2024: Saya Sudah Belajar dari Jokowi

Bila berkaca pada pemilu-pemilu yang lalu, sosok orang yang dinilai bisa menggenjot suara tersebut adalah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Beberapa alasannya karena sosok tersebut memimpin daerah yang menjadi lumbung suara Pilpres 2024 terbesar kedua setelah Jawa Barat.

Prabowo Subianto sendiri mempunyai track record menang dua kali berturut-turut di Jawa Barat kendati tetap kalah secara nasional saat melawan Joko Widodo (Jokowi).

Lalu bagaimana potensi suara dari calon Prabowo Subianto dan Khofifah Indar Parawansa?

Menilik data urutan provinsi dengan penduduk terbanyak di Indonesia per tahun 2022, penduduk Jawa Barat terhitung mencapai 49,40 juta orang, disusul Jawa Timur sebanyak 41,15 juta orang, dan Jawa Tengah sebanyak 37,03 juta orang.

Di luar itu, terdapat Banten di urutan kelima dengan jumlah penduduk mencapai 12,25 juta orang dan ibukota negara yakni DKI Jakarta dengan penduduk sebanyak 10,68 juta orang.

Baca Juga: Gibran Rakabuming Masuk Radar Cawapres Prabowo Subianto, Capres Gerindra: Semua Harus Kita Perhitungkan

Karena itu, pulau Jawa khususnya tiga daerah teratas dianggap seksi untuk mendulang suara Pilpres 2024. Terlebih, menilik data daftar pemilih tetap atau DPT Pemilu 2024, pemilih di Pulau Jawa mencapai 56 persen dari total pemilih nasional.

Melihat rekapitulasi suara Pilpres 2019 Jawa Barat, kala itu Prabowo Subianto berhasil meraih 16.077.446 suara atau menang di 21 daerah dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat.

Sementara melihat rekapitulasi suara Pilgub Jateng 2019, kala itu Khofifah Indar Parawansa bersama pasangannya meraih total 10.465.218 suara hingga memenangkan pemilihan gubernur.

Jika Khofifah maju di Pilpres 2024, raihan suara untuknya pun bisa saja lebih besar ketimbang pada kontestasi pilgub. Terlebih dirinya mempunyai modal sebagai 'putri daerah' sehingga bisa dipilih oleh segenap masyarakat Jawa Timur.

Sementara jika saja Prabowo Subianto masih memegang suara mayoritas di Jawa Barat kelak, maka dipasangkan dengan Khofifah akan menjadi ancaman besar bagi para capres 2024 yang lain.

Di luar alasan itu, Khofifah pun diyakini bisa mendulang suara dari anggota maupun simpatisan ormas terbesar di Indonesia, NU, karena secara kultural dekat dengan warga Nahdliyin.

Baca Juga: Keyakinan Prabowo Subianto Bisa Menang Jadi Presiden di Pemilu 2024, Ini Alasannya

Terlepas dari hal tersebut, kontestasi Pilpres 2024 serasa berat, apalagi melihat sosok Ganjar Pranowo yang diusung PDIP dan Anies Baswedan yang diyakini akan membelah suara pendukung Prabowo Subianto.

Soal cawapres Prabowo Subianto sendiri, sosok Muhaimin Iskadar, ketua umum PKB, menjadi pemegang kunci pencalonan Prabowo karena sejak jauh-jauh hari sudah membuat 'kontrak politik'.

Terkait keputusan capres dan cawaspres yang diusung Gerindra-PKB secara resmo, masih tergantung dengan kebijakan kedua ketua umum partai.

"Capres cawapres itu sudah disepakati adalah kewenangan. Kalau liat dari isi perjanjian kerja sama ya, itu adalah Pak Prabowo dan Muhaimin dan masih berlaku sampai dengan sekarang," ungkap Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Senin, 3 Juli 2023, mengutip suara.com.

Kalau cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024 adalah Khofifah Indar Parawansa, Anda setuju?