Sentimen
Negatif (88%)
1 Jul 2023 : 05.40
Informasi Tambahan

Event: Ibadah Haji

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Tulungagung

Tokoh Terkait
Hilman Latief

Hilman Latief

5 Masalah Jemaah Haji Indonesia, Kelaparan dan Tidur Telantar di Tanah Suci

1 Jul 2023 : 05.40 Views 5

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

5 Masalah Jemaah Haji Indonesia, Kelaparan dan Tidur Telantar di Tanah Suci

PIKIRAN RAKYAT – Pelaksanaan Ibadah Haji 2023 diwarnai sejumlah insiden dan masalah yang dialami jemaah haji Indonesia. Kementerian Agama (Kemenag) memprioritaskan perbaikan berbagai permasalahan tersebut.

Pada pelaksanaan ibadah haji 2023, Kemenag menyebut Indonesia mendapat tambahan 8.000 kuota haji. Tambahan tersebut membuat Indonesia mendapatkan 221.000 kuota jemaah haji. Kuota ini terdiri dari dari 203.320 kuota jemaah haji reguler dan 17.680 kuota jemaah haji khusus.

Proses pelunasan telah dilakukan pada 11 April-5 Mei 2023. Saat ini, masih terdapat 14.356 jemaah yang belum melunasi atau mengonfirmasi pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 1444 H, sehingga prosesnya diperpanjang hingga 12 Mei 2023.

Kendati demikian, terdapat sejumlah masalah layanan yang diakui Kemenag masih terjadi di lapangan. Berikut daftar permasalahan layanan yang dialami jemaah haji Indonesia di 2023.

Banyak jemaah haji kelelahan di Mina.

1. Tidak Dapat Makan dan Minum

Pada puncak pelaksanaan haji di Arafah, anggota Tim Pengawas Haji DPR, Hasnah Syam, menyebut sejumlah jemaah haji yang melaksanakan ibadah wukuf tidak mendapatkan makan dan minum.

“Beberapa jemaah yang saya temui mengaku tidak dapat makan usai wukuf di Arafah, bahkan mereka terkatung-katung di tengah teriknya matahari dengan suhu mencapai 42 derajat celsius saat menunggu bus jemputan hingga sore di Arafah,” kata Hasnah Syam.

2. Kekurangan Tenda dan Tempat Tidur

Sejumlah jemaah haji yang mengaku tidak mendapatkan tenda dan tempat tidur sehingga terkatung-katung selama pelaksanaan puncak ibadah haji di padang Arafah. Hal tersebut diakui Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief, di Mina. Menurutnya, masalah tersebut timbul karena over capacity.

Dia menjelaskan, kapasitas tenda penginapan jemaah haji sebenarnya sudah dihitung oleh para petugas, tetapi di lapangan terdapat maktab dengan tenda over capacity sehingga mereka memindahkan kasur ke luar tenda.

“Penggunaan kasur ini dimulai tahun lalu tapi tahun lalu kan 50 persen jumlah jamaah hajinya. Ternyata kalau semua orang masing-masing punya kasur maka ada orang yang tergeser,” kata Hilman Latief.

Baca Juga: Kemenkes Arab Saudi Sebut Panas yang Membakar Memakan Korban Jemaah Haji

Jemaah haji Indonesia yang sakit akan disafariwukufkan.

3. Ketersediaan Air

Hilman Latief menyebutkan, masalah lain yang dialami jemaah haji adalah ketersediaan air bersih. Menurutnya, beberapa maktab melaporkan adanya keterlambatan makan dan air bersih.

“Sebetulnya, beberapa maktab, air lancar, makan lancar, tapi ada maktab lain yang berjam-jam makan terlambat,” kata Hilman Latief.

Menurut Hilman, masalah tersebut disebabkan terhambatnya suplai air bersih sehingga pembagian logistik ikut terlambat.

“Artinya masalah pada suplai air bersihnya,” kata Hilman.

Baca Juga: Jemaah Haji Asal Tulungagung Wafat di Makkah, Cita-cita Meninggal di Tanah Suci Terwujud

4. Evakuasi Jemaah Pingsan dan Tersesat

Suhu panas hingga 46 derajat celsius dihadapi jemaah haji saat pelaksanaan ibadah wukuf. Hal tersebut membuat sejumlah jemaah haji pingsan karena kondisi tubuh yang tidak prima. Selain itu, sejumlah jemaah haji juga melaporkan tersesat. Kendati demikian, Tim Pengawas Haji DPR RI Hasnah Syam menyebut mekanisme evakuasi oleh petugas terkesan sangat lambat.

“Mereka seperti dibiarkan menunggu evakuasi cukup lama, bahkan saya di sini satu jam lebih belum juga mereka evakuasi. Ini kan waktu yang cukup lama, sementara di titik tempat mereka menunggu tidak tersedia makanan dan minuman,” ungkapnya.

5. Toilet Pampat

Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, menerima berbagai keluhan terkait pelaksanaan ibadah haji. Jemaah haji mengeluhkan masalah toilet yang mampet, tenda yang penuh sesak, dan pembagian makanan yang tidak merata.

“Saya rasa ada baiknya di tahun-tahun mendatang ditangani oleh yang lebih profesional agar segala sesuatu yang belum sempurna bisa disempurnakan,” ujar Dasco.***

Sentimen: negatif (88.9%)