Sentimen
Positif (64%)
30 Jun 2023 : 16.50
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Kemayoran, Sumur Batu

Tokoh Terkait
Kombes Pol Komarudin

Kombes Pol Komarudin

Rumah Kontrakan di Jakpus Jadi Tempat Aborsi, Pelaku Pasang Tarif Rp8 Juta

30 Jun 2023 : 16.50 Views 6

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Rumah Kontrakan di Jakpus Jadi Tempat Aborsi, Pelaku Pasang Tarif Rp8 Juta

PIKIRAN RAKYAT – Polres Metro Jakarta Pusat membongkar praktik aborsi di sebuah rumah kontrakan di kawasan Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat. Menurut keterangan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin, kasus tersebut terungkap berdasarkan informasi dari warga setempat yang mencurigai adanya aktivitas janggal.

Mulanya, warga setempat menduga bahwa rumah kontrakan itu merupakan tempat penampungan TKI. Pasalnya, banyak wanita yang lalu-lalang.

"Kurang lebih sekitar satu bulan atau satu bulan setengah mengontrak di tempat ini dan aktivitasnya sangat tertutup. Mobilisasinya hanya mobil yang datang dan pergi termasuk beberapa wanita yang lebih banyak masuk ke dalam," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Kamis, 29 Juni 2023.

Setelah diselidiki lebih lanjut, Unit PPA Polres Metro Jakarta Pusat berhasil mengungkap adanya dugaan praktik aborsi. Hingga saat ini, polisi telah menangkap tujuh orang, salah satunya eksekutor aborsi yang juga ibu rumah tangga berinisial SN.

Baca Juga: Cara Mengolah Daging Kurban agar Rendah Kolesterol namun Tetap Nikmat dan Lezat

Komarudin mengungkap bahwa SN tidak berpengalaman dalam bidang medis. Kepolisian pun masih menyelidiki dugaan SN yang dulunya sempat menjadi asisten praktik aborsi sebelum menjadi eksekutor.

Dalam menjalankan praktik tersebut, SN dibantu oleh sejumlah pihak, di antaranya adalah NA sebagai asisten yang mensosialisasikan sekaligus mencari pasien aborsi. Kemudian, seorang sopir yang bertugas untuk mengantar dan menjemput pasien.

Selain itu, polisi juga menangkap empat pasien aborsi berinisial J, AS, RV, dan IT. Tiga orang di antaranya telah melakukan aborsi.

Baca Juga: Ayahnya Koki Profesional, Balita Ini Doyan Santap Makanan Mewah

Tarif yang dipasang para pelaku dalam praktik tersebut berkisar antara Rp2,5 juta sampai Rp8 juta. Nominal tarif yang harus dibayarkan pasien tergantung dari usia kandungan.

Soal Pemasaran Aborsi

Polres Metro Jakarta Pusat masih menyelidiki lebih lanjut terkait pemasaran praktik aborsi di rumah kontrakan tersebut. Berdasarkan penjelasan Komarudin, pemasaran praktik tersebut diduga dilakukan dengan memanfaatkan media sosial yang dilakukan NA.

"Ada beberapa akun yang biasanya kalau kita klik di situ akan tertulis dokter aborsi. Ada link nya di sana nanti dari salah satu link itu kalau kita tekan, maka akan muncul nomornya NA," ujarnya.

Baca Juga: Daging Kurban yang Masih Segar Jangan Langsung Dimasak Jika Tak Ingin Hal Ini Terjadi

Mulanya, NA dan calon pasiennya akan membuat janji untuk bertemu. Kemudian, calon pasien tersebut dijemput oleh sopir antar-jemput yang disediakan untuk menuju tempat aborsi.

"Hanya satu mobil yang selalu parkir di tempat ini, datangnya pagi, sore kembali, dan kalau datang pasti selalu membawa wanita-wanita, kemudian pulangnya pun seperti itu," ucapnya.

Berdasarkan pengakuan pelaku, terdapat 50 wanita yang telah menggugurkan kandungan di tempat tersebut selama satu bulan terakhir.***

Sentimen: positif (64%)