AYOBOGOR -- Selain menampilkan 15 warga Kampung Sindangsari sebagai model dadakan yang mengenakan fashion berbahan kain perca dalam Perca Fest 2023 karya para ibu Kampung Perca, turut ditampilkan 5 desain berbahan perca dari Handayani Geulis Batik Bogor kolaborasi dengan Kampung Perca yang dikenakan para mahasiswa dari London School of Public Relation (LSPR) sebagai model dalam Fashion Shock Entertainment.

Mereka tampil memukau saat tampil memperagakan rancangan fashion karya Handayani Geulis Batik Bogor sebagai koleksi awal tahun yang bertajuk KOLASE, Minggu (25/6/2023).

"Koleksi yang diberi judul KOLASE ini mengangkat tema daur ulang dari sisa-sisa bahan Batik Bogor dan dibuat menjadi obi-belt, outerwear, totebag, jaket bomber serta rompi. KOLASE menunjukan bahwa bahan sisa masih bisa dimanfaatkan menjadi produk fesyen yang memiliki nilai jual tinggi serta menggerakkan perekonomian bagi warga kelurahan Sindang Sari, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor," kata CEO Handayani Geulis  Batik Bogor, Georgian Marcello di Kantor Kelurahan Sindangsari, Selasa (27/6/2023).

Georgian Marcello menambahkan, Handayani Geulis membuat koleksi batik Bogor hasil dari daur ulang menjadi produk baru dengan tujuan meningkatkan nilai jual produk yang berbahan produk daur ulang dan untuk menggerakkan roda perekonomian Kampung Perca Sindangsari.

"Jadi kami saling dukung. Pada dasarnya Handayani Geulis sangat mendukung, karena saya sendiri menjadi pendamping bagi Kampung Perca. Tahun lalu saya turun langsung mendampingi dan mengajarkan beberapa teknik baru kepada ibu-ibu di Kampung Perca. Agar keberlanjutan dan kebersaman terus berjalan, setelah pendampingan selesai Handayani Geulis membuat koleksi dengan tajuk KOLASE dan hasilnya ada juga yang turun di Perca Fest 2023. Koleksi baru Handayani Geulis akan terus berjalan," kata Georgian Marcello.

Dukungan yang diberikan Handayani Geulis ujar Georgian Marcello, tidak lepas dari keinginan para ibu Kampung Perca Sindangsari untuk berkarya. Potensi yang dimiliki para ibu akan terus digali dengan mencoba membuat karya-karya yang baru sebagai contoh untuk kemudian dijadikan studi tiru dengan harapan potensi para ibu lebih terpancing.

Georgian Marcello juga berharap agar Perca Fest dilaksanakan rutin setiap tahun, bahkan lebih ditingkatkan lagi dengan lokasi yang lebih luas, seperti di Bogor Creative Center, Alun-alun Kota Bogor atau Mall Botani sehingga lebih eksklusif.

"Potensi Kota Bogor yang luar biasa ditambah keinginan berkarya dari para ibu Kampung Perca sangat memungkinkan kalau Perca Fest digelar dengan cakupan yang lebih luas," Kata Georgian Marcello.

Lurah Sindangsari, Liya Yulianti menilai, Perca Fest 2023 sangat penting bagi para ibu di Kampung Perca Sindangsari. Melalui dukungan secara penuh diharapkan mampu menjawab kebutuhan-kebutuhan para pihak pelaksana kegiatan  maupun para ibu.

"Yang ditampilkan dalam Perca Fest adalah karya para ibu Kampung Perca, sementara fashion dengan mahasiswa sebagai modelnya adalah produk karya kolaborasi Handayani Geulis dengan Kampung Perca. Ke depan saya ingin berlanjut karena perlu ditumbuhkan atau dibangunkan, karena ketika satu Kampung tidak ada event seperti tidak ada 'nyawa'. Untuk itu event-event seperti ini harus berkesinambungan," ujar Lurah Sindangsari.

Perca Fest 2023 yang baru pertama kali diselenggarakan adalah festival yang diadakan di Kota Bogor, yang menampilkan perpaduan antara mode, pemberdayaan masyarakat, dan kreativitas. Terlihat antusiasme dan kontribusi warga dan pengurus untuk mensukseskan Perca Fest. Untuk lebih menyemarakkan kegiatan, selain gelar produk perca dengan memberikan potongan discount juga digelar produk-produk UKM Kelurahan Sindangsari mulai dari makanan, minuman, aksesoris, sampai sayur atau salad hasil hidroponik.

Acara ini juga menyediakan platform bagi warga Kampung Perca untuk mengekspresikan diri melalui fashion dan merayakan semangat komunitas yang semarak.

Selain itu, Perca Fest bertujuan untuk mengangkat dan mempromosikan bakat lokal sekaligus membina koneksi dan pertukaran pengetahuan.