Sentimen
Negatif (79%)
29 Jun 2023 : 22.20

PDIP Sayangkan Monolog Butet pada Acara Puncak Bulan Bung Karno, Hasan Nasbi: Memang Tak Elok!

29 Jun 2023 : 22.20 Views 13

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

PDIP Sayangkan Monolog Butet pada Acara Puncak Bulan Bung Karno, Hasan Nasbi: Memang Tak Elok!

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri lembaga survei Cyrus Network Hasan Nasbi, memberikan respons soal monolog yang disampaikan Budayawan senior Butet pada acara puncak bulan Bung Karno.

Hasan Nasbi mengaku setuju dengan sikap yang dilakukan PDIP yang menyayangkan monolog tersebut dan terkesan menyinggung bakal Capres tertentu.

"Memang tak elok sama sekali disampaikan di acara puncak bulan Bung Karno," ujar Hasan Nasbi dalam keterangannya (28/6/2023).

Menurut Hasan Nasbi, apa yang dilakukan Butet tersebut tidak wajar lantaran disampaikan di depan publik PDIP yang juga memiliki bakal Capres.

"Kalau lagi pentas di Tim atau di TV menurut saya bisa suka-suka dia," tukasnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat menyebut sejak dulu Butet juga kerap membuat monolog. Namun untuk monolog di GBK akhir pekan lalu, dianggapnya kurang elok.

Menurut Djarot, Butet sebagai seniman dan budayawan tentu memiliki dasar, sehingga dapat menyampaikan isi hati ketika memiliki unek-unek.

Monolog Butet pada puncak perayaan Bulan Bung Karno menyinggung sejumlah.

Butet bicara soal banjir, sekaligus menyindir pihak yang menyebut banjir sebagai 'air yang markir'. Butet lantas menyebut tokoh yang menyatakan demikian sebagai orang yang pandir.

Kemudian, Butet menyampaikan pantun dan menyinggung perihal sosok yang sedang dipantau oleh KPK, tapi mengaku tengah dijegal.

Selain itu, monolog Butet juga membahas calon presiden pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, capres pilihan Jokowi adalah sosok berambut putih dan pekerja keras.

Selanjutnya Butet berujar Indonesia akan bersedih jika presiden terpilih adalah tukang culik.

Walaupun Butet tidak spesifik menyampaikan identitas sosok yang disindir, monolog Butet turut mengundang respons dari sejumlah politisi, contohnya Gerindra dan NasDem.

(Muhsin/fajar)

Sentimen: negatif (79.9%)