LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Saat ini publik tengah dihebohkan dengan berita Ponpes Al-Zaytun Indramayu yang diduga telah sebarkan ajaran sesat.

Namun di tengah polemik ini Ponpes Al-Zaytun yang dipimpin oleh Panji Gumilang tetap membuka pendaftaran untuk calon santri baru.

Beredar kabar kini jumlah calon santri yang daftar di Ponpes Al-Zaytun sudah lebih dari seribu orang.

 Baca Juga: Diduga Sesat, Ponpes Al Zaytun Buka Pendaftaran Santri Baru, Pendaftar hingga Ribuan, Kok Bisa?

Diketahui jadwal penerimaan santri baru tersebut berlangsung pada tanggal 22 hingga 27 Juni 2023 lalu.

Proses penerimaan calon santri baru tersebut dibagikan pihak Ponpes Al-Zaytun melalui channel youtube resminya.

Berdasarkan video yang beredar tampak bus yang membawa calon santri bersama keluarganya terus berdatangan ke pondok pesantren yang dipimpin oleh Panji Gumilang.

Satu persatu calon santri tersebut mengeluarkan koper yang berisi barang bawaan mereka selama mengikuti rangkaian pendaftaran santri baru.

 Baca Juga: Ponpes Al Zaytun Belum Kelar, Ada Ponpes Al Kafiyah Viral Video Sholat yang Dianggap Aneh

Lantas apa yang menyebabkan masih banyak siswa yang mau mendaftar di Al-Zaytun meski tengah berada di tengah Polemik ? simak ulasan berikut ini!

Diketahui jumlah santri yang mendaftar di Ponpes Al-Zaytun saat ini meningkat dari tahun lalu yang hanya mencapai 800 orang.

Pada tahun ini jumlah calon santri yang mendaftar di Ponpes Al-Zaytun mencapai 1000 orang lebih dan jumlah tersebut diprediksi akan terus alami kenaikan.

Jumlah calon santri yang meningkat tersebut disebabkan pada tahun ini Ponpes Al-Zaytun membuka program Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK.

 Baca Juga: Di Tengah Kontroversinya, Ponpes Al Zaytun Ternyata Masih Buka Pendaftaran, Berapa Biayanya?

Hal tersebut dianggap menjadi penyebab meningkatnya jumlah calon santri yang mendaftar di Ponpes Al-Zaytun meningkat dari tahun lalu.

Perlu diketahui bahwa saat ini Ponpes Al-Zaytun tengah menjadi sorotan masyarakat Indonesia karena diduga telah sebarkan ajaran sesat yang melenceng dari kaidah agama Islam.

Dalam kasus ini aksi unjuk rasa terhitung sudah dilakukan masyarakat sebanyak 3 kali di lokasi Ponpes Al-Zaytun Indramayu dan di KAntor Kemenag di Jakarta oleh Front Persaudaraan Islam (FPI).***