Sentimen
Negatif (99%)
27 Jun 2023 : 08.55

Viral Pantun Sindiran Budayawan Butet Kartaredjasa, Kader Demokrat: Dibayar Berapa Anda Mengeluarkan Sindiran Ini?

27 Jun 2023 : 08.55 Views 9

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Viral Pantun Sindiran Budayawan Butet Kartaredjasa, Kader Demokrat: Dibayar Berapa Anda Mengeluarkan Sindiran Ini?

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Departemen IV DPP Partai Demokrat Hasbi Lubis mengkritisi pantun Budayawan Butet Kartaredjasa.

Ia menyebut pantun yang menyindir itu sangat kasar maknanya.

Butet sendiri sebelumnya tampil pada acara puncak peringatan di Gelora Bung Karno, Jakarta. Pada pada Sabtu, 24 Juni 2023.

Butet tampil dengan membacakan pantun yang menuai banyak sorotan, lantaran pantun tersebut dinilai menyinggung Bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan.

"Kasar sekali sindirannya, pendir itu dalam KBBI artinya bodoh/bebal," ucap Hasbi dilansir fajar.co.id dari twitter pribadinya, Senin (27/6/2023).

Ia pun bahkan mempertanyakan berpaa biaya yang diterima butet untuk mengeluarkan sindiran tersebut.

"Apa begini sekarang karakter seorang budayawan? Dibayar berapa anda mengeluarkan sindiran ini? Dijanjikan sesuatu kah? Atau balas budi?" pungkasnya.

Sebelumnya, Butet tampil di hadapan puluhan ribu kader PDIP dalam acara puncak peringatan di Gelora Bung Karno, Jakarta. Pada pada Sabtu, 24 Juni 2023.

Pantun yang dibacakan Butet disebut menyindir bakal calon presiden (bacapres) yang diusung partai politik di luar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Berikut bunyi puisi yang dimaksud.

Di sini semangat meneruskan, di sana maunya perubahan. Oh begitulah sebuah persaingan.

Di sini nyebutnya banjir, di sana nyebutnya air yang markir. Ya, begitulah kalau otaknya pandir.

Pepes ikan dengan sambel terong, semakin nikmat tambah daging empal. Orangnya diteropong KPK karena nyolong, eh lha, kok koar-koar mau dijegal.

Jagoan Pak Jokowi rambutnya putih, gigih bekerja sampai jungkir balik.

Hati seluruh rakyat Indonesia pasti akan sedih jika kelak ada presiden hobinya kok menculik.

Cucu komodo mengkeret jadi kadal, tak lezat digulai biarpun pakai santan.

Kalau pemimpin modalnya cuman transaksional, dijamin bukan tauladan kelas negarawan. (zak/fajar)

Sentimen: negatif (99.6%)