Sentimen
Negatif (96%)
21 Jun 2023 : 04.22
Informasi Tambahan

Event: Rezim Orde Lama

Kab/Kota: bandung, Blitar, Pacitan, Gambir, Solo

Akhir Seteru SBY-Megawati? Mimpi Berkereta bersama Jokowi Ditraktir Presiden ke-8 RI

21 Jun 2023 : 04.22 Views 46

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Akhir Seteru SBY-Megawati? Mimpi Berkereta bersama Jokowi Ditraktir Presiden ke-8 RI

PIKIRAN RAKYAT - Setelah 'tak akur' selama lebih dari satu dekade, seteru dingin antara Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diindikasikan akan berakhir dalam waktu dekat.

Dalam momentum persiapan jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024, keduanya kembali memegang posisi penting di wilayah wewenang partai politik. SBY sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, sedang Megawati masih solid di posisi Ketua Umum PDI Perjuangan.

Kedua partai telah mengusung bakal calon presiden jagoan. Demokrat tergabung ke dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bersama Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusung Anies Baswedan. Di sisi lain, PDIP telah mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai capresnya.

Dinamika politik bergerak di luar dugaan ketika Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengajak Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersua. Rivalitas kian dipertanyakan ketika SBY mendadak membagikan mimpinya lewat cuitan Twitter resmi.

Baca Juga: 3 Amalan Bulan Dzulhijjah Beserta Keutamaannya

Di dalam mimpi tersebut, dia bermimpi bertemu dengan Presiden ke-8 RI. SBY mengatakan dalam mimpinya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjemputnya untuk kemudian naik kereta bersama Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Dalam utas yang terdiri dari total 4 cuitan itu, SBY dapat dimaknai mengungkap ciri-ciri Presiden berikutnya, yang akan memerintah setelah era kepemimpinan Jokowi berakhir.

"Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya kami bertiga menuju Stasiun Gambir," ucap SBY, dilihat Pikiran-Rakyat.com dari Twitter, Selasa, 20 Juni 2023.

"Di Stasiun Gambir, sudah menunggu Presiden Indonesia Ke-8 dan beliau telah membelikan karcis kereta api Gajayana ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur," ucapnya lagi.

Baca Juga: Bikin Geger, Merpati ‘Mutan’ dengan Kaki Raksasa Berhasil Terekam hingga Videonya Viral

SBY menyebutkan sosok Megawati yang berkelindan kuat dengan PDIP. Bukan hanya itu, SBY juga mengatakan tujuan kereta yang diarahkan Presiden ke-8 RI adalah Jawa Tengah. Sementara seperti diketahui, Jawa Tengah merupakan asal sekaligus wilayah kerja Ganjar Pranowo sebagai Gubernur aktif.

Melanjutkan mimpinya, SBY mengatakan mereka berempat minum kopi sambil berbincang-bincang santai, menunggu waktu keberangkatan kereta. Bertolak dari stasiun, SBY bersama Jokowi dan Megawati naik kereta api Gajayana ke tempat tujuan.

"Di perjalanan, kami menyapa rakyat Indonesia dengan hangat. Rakyat yang pernah kami pimpin dengan penuh kesungguhan hati. Memimpin bangsa yang tak pernah sepi dari tantangan," tuturnya.

"Sampai di Solo, Pak Jokowi dan saya turun dari kereta. Pak Jokowi kembali ke kediamannya, saya terus ke Pacitan dengan bus. Sedangkan Ibu Megawati melanjutkan perjalanan ke Blitar utk berziarah ke makam Bung Karno," katanya lagi.

Baca Juga: Gulirkan Petisi, Pegiat Sejarah Tolak Penghancuran Stasiun Cicalengka-Kabupaten Bandung

Sebagai informasi, hubungan SBY-Megawati mengalami pasang surut sejak jabatan Megawati di kursi RI-1 digantikan SBY. Meski tak pernah secara gamblang menyatakan konflik, keduanya sangat jarang terlihat bersama.

Berawal dari Pilpres, relas kedua petinggi itu mulai renggang setelah SBY mencalonkan diri sebagai presiden di Pilpres 2004. Sebelum menjadi Presiden, SBY menjabat sebagai Menteri Koordiantor Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) di Kabinet Gotong Royong di bawah kepemimpinan Megawati dan Hamzah Haz.

SBY sudah ditunjuk Megawati sejak awal kabinet terbentuk, 10 Agustus 2001. Sejumlah elite PDIP saat itu sempat meragukan langkah Megawati, lantaran SBY dinilai bagian dari tragedi Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli (Kuda Tuli), di mana Kantor DPP PDIP (saat itu bernama PDI) hancur Semrawut.

Tak sampai di situ saja, SBY gabung kabinet juga ditentang para petinggi PDIP sebab merupakan menantu Sarwo Edhie Wibowo, yang berselisih paham dengan Presiden Soekarno di era Orde Lama. ***

Sentimen: negatif (96.9%)