BANDUNG WETAN, AYOBANDUNG.COM -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) berencana untuk kembali berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun di Indramayu setelah sempat ditolah beberapa waktu lalu.

MUI mendesak agar polemik terkait pernyataan kontroversi yang dilontarkan oleh pihak Al Zaytun dapat diklasifikasikan dan diselesaikan.

MUI akan kembali bersurat ke pihak Al Zaytun terkait rencana kunjungan yang akan dilakukan pada, Rabu, 21 Juni 2023.

"Nanti tanggal 21 Juni MUI pusat akan berkunjung lagi," kata Sekretaris MUI Jawa Barat (Jabar), Rafani Achyar, pada Jumat 16 Juni 2023.

Rafani meminta pihak Al Zaytun untuk lebih kooperatif pasca semakin panasnya polemik terkait pernyataan-pernyataan kontroversial yang berujung aksi unjuk rasa dari masyarakat Indramayu.

Baca Juga: Hore! Menjelang Idul Adha Usulan Kenaikan Tukin PNS Sebesar 80 Persen Disetujui Menpan RB, Nominalnya Segini!

"Kita tidak tau apakah nanti di tolak apa tidak," tegasnya.

Rafani menuturkan, polemik terkait Ponpes Al Zaytun menjadi sorotan serius MUI. Menurutnya, polemik tersebut harus segera diselesaikan untuk menghindari kegaduhan yang kebih besar.

"Kan Tim (pusat) ini ada anggota dari Jabar, dari komisi pengkajian MUI Jabar, tadi malam komunikasi dengan pusat untuk segera melakukan tindakan yang solutif," tuturnya.

Rafani menambahkan, polemik di Ponpes Al Zaytun merupakan buntuk dari sejumlah narasi tentang paham-paham agama Islam yang dilontarkan pihak Al Zaytun. Perbuatan zina yang dianggap boleh dilakukan hingga khotib masjid boleh dari kaum perempuan menjadi salah satu hal yang dinilai kontroversial.

Baca Juga: HONORER WAJIB TAHU! 5 Instansi Pemerintah Ini Terancam Diblacklist BKN dari Daftar Pengangkatan Honorer

"Banyak kontroversi, yang terakhir itu zina boleh asal ditebus, komunisme, menganggap Indonesia tanah suci disamakan dengan tanah haram di Mekah, salat Idul Fitri perempuan diletakkan di shaf terdepan, jami imam khatib," pungkasnya.***