AKURAT.CO  Perkumpulan Warga Negara untuk Pemilu Jurdil menemukan 52 juta data aneh dalam dalam daftar pemilih sementara (DPS) pada pemilu 2024.

Temuan itu seperti disampaikan Jurubicara Perkumpulan, Dendi Susianto dalam konferensi pers di Resto Upnormal, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Rabu (14/5/2023).

Data ditemukan setelah pihaknya melakukan penelitian data DPS berjumlah 205.768.061 yang diterima partai politik.

baca juga:

"KPU mengirim ke partai politik berupa salinan DPS pemilu 2024 dalam bentuk soft copy exel CSV," kata Dendi.

Ia menerangkan, menemukan 25,3 persen data aneh dari salinan DPS pemilu 2024 yang dikirim KPU kepada partai politik.

Data aneh yang menjadi kejanggalan yaitu pemilih berumur lebih dari 100 tahun, pemilih kurang dari 12 tahun, pemilih yang memiliki identitas sama, pemilih memiliki RT 0, pemilih memiliki RW 0.

"Setelah meneliti data DPS kami menemukan 52.048.328 atau 25,3 persen data janggal," ujarnya.

Selain banyak kejanggalan, pihaknya juga mengkritisi soal minimnya informasi DPS yang dikeluarkan oleh KPU yakni hanya memuat nama, usia, desa dan RT/RW.

Dendi menilai minimnya informasi dari KPU membuat proses pengawasan terhadap pemilu 2024 mustahil terwujud. Pasalnya, keterlibatan masyarkat tidak diberikan ruang seluas-luasnya.

"Data aneh ini harus dibersihkan karena berpotensi keliru dan dimanfaatkan orang tak bertanggung jawab untuk melakukan kecurangan," pungkasnya.[]