Sentimen
Negatif (86%)
15 Jun 2023 : 13.39
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Cilacap

Kasus: pelecehan seksual

Partai Terkait
Tokoh Terkait
Sugeng Suparwoto

Sugeng Suparwoto

Korban Pelecehan Seksual Sugeng Suparwoto Serahkan Bukti Ke Polisi

15 Jun 2023 : 13.39 Views 19

Akurat.co Akurat.co Jenis Media: News

Korban Pelecehan Seksual Sugeng Suparwoto Serahkan Bukti Ke Polisi

AKURAT.CO, Perempuan berinisial AAFS menyerahkan bukti yang menguatkan dirinya menjadi korban pelecehan seksual secara verbal kepada penyidik Bareskrim Polri. Diduga pelaku adalah Ketua Komisi VII DPR, Sugeng Suparwoto.

Mewakili korban AAFS, Levenia Nababan, mengatakan salah satu bukti yang diserahkan adalah tangkapan layar percakapan elektronik antara AAFS dan Sugeng.

"Ibu (AAFS) sudah melengkapi bukti-bukti dan nanti akan diundang saksi-saksi terkait pelecehan yang dilakukan oleh Ketua Komisi VII, Bapak Sugeng,” ujar Levenia di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (14/6/2023).

baca juga:

Levenia berada di Gedung Bareskrim untuk menemani AAFS memberikan keterangan sebagai pelapor. Pantauan redaksi, selain Levenia, AAFS turut ditemani orang tuanya yang datang langsung dari Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

"Dan tadi Ibu sudah diperiksa dan melengkapi bukti-bukti serta bisa dipastikan prosesnya akan dilanjutkan untuk menjadi laporan polisi," kata Levenia.

AAFS dan Sugeng sama-sama aktif di Partai Nasdem. AAFS juga pernah menjadi anggota DPR dari Fraksi Nasdem periode 2014-2019.

Levenia menjelaskan mengapa AAFS baru membuat pengaduan dugaan pelecehan seksual verbal ke Bareskrim pada April 2023 padahal dugaan pelecehan terjadi pada Maret 2022.

Levenia mengatakan AAFS awalnya berharap kasusnya diselesaikan secara internal di Partai Nasdem. Namun, hingga satu tahun lamanya belum ada hasil atau penyelesaian apa pun oleh partainya.

Oleh karena itu, Levenia mengatakan AAFS akhirnya memutuskan untuk membuat pengaduan ke polisi.

"Dari tenggang waktu itu bukan kosong saja begitu, tetapi ada beberapa event-event dan mekanisme internal partai yang akhirnya tidak bisa diselesaikan secara internal," katanya.[]

Sentimen: negatif (86.5%)