PIKIRAN RAKYAT – Kepala Daerah Kerja Makkah PPIH Arab Saudi Khalilurrahman mengimbau jemaah calon haji Indonesia yang belum tiba di Arab Saudi untuk melakukan persiapan menghadapi cuaca panas Tanah Suci. Pasalnya, Arab Saudi tengah memasuki musim panas dengan suhu di atas 40 derajat celcius.

“Karena cuaca panas, kami imbau Jemaah calon haji Indonesia memakai masker, memakai payung,” kata Khalilirrahman pada Rabu, 7 Juni 2023.

Dia juga mengimbau agar Jemaah menyimpan sandal di kantong plastic dan tidak menitipkan ke teman lain untuk mengantisipasi jika terpisah dari rombongan. Dia juga mengingatkan jika suhu mencapai 40 derajat celcius dapat mengakibatkan kaki melepuh jika tidak menggunakan alas kaki.

Khalilurrahman menambahkan, bagi jemaah yang memakai kursi roda agar meminta bantuan kepada petugas resmi yang ada di Masjidil Haram dan menggunakan jasa kursi roda untuk melakukan ibadah Tasawuf dan Sa'i sesuai dengan tarif yang telah ditetapkan oleh pengurus Masjidil Haram.

Baca Juga: Kloter Pertama Jemaah Calon Haji Gelombang Dua Tiba di Jeddah dengan Berihram

Lebih juah, dia juga mengajak kepada jemaah lanjut usia (lansia) yang tidak memiliki pendamping untuk meminta bantuan kepada petugas yang ada di sektor dan luar sektor. Pasalnya, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah petugas untuk membantu jemaah calon haji.

“Petugas berkomitmen melayani jemaah haji tanpa terkecuali,” kata Khalilurrahman.

Selain itu, Khalilurrahman mengingatkan jemaah calon haji yang hendak meninggalkan kamar untuk senantiasa membawa gelang dan kartu identitas.

“Jika sewaktu-waktu jemaah terpisah dari rombongan atau lupa lokasi hotel, identitas memudahkan petugas mengantar ke hotel masing-masing,” kata Khalilurrahman memungkasi.

Baca Juga: Maskapai Diminta Kooperatif dalam Penyelenggaraan Haji

Di sisi lain, Kabid Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, M Imran, mengatakan, cuaca panas Arab Saudi karakternya beda dengan Indonesia.

“Di Indonesia paling panas 33-35 derajat celcius dengan kelembaban di atas 60 persen. Sementara di Arab Saudi kelembabannya kering, di bawah 50 persen,” ujar Imran.

Tingkat kelembaban ini, menurutnya, membuat jemaah haji tidak berkeringat meski panas menyengat. Padahal, keringat itu mekanisme untuk pertahanan tubuh melawan panas, dengan membuat permukaan kulit menjadi lebih dingin. ***