PIKIRAN RAKYAT – Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menyebut pihaknya tengah menyelidiki penyebab kebakaran Kapal perang Indonesia (KRI) Teluk Hading 538 di Perairan Selat Selayar. Kebakaran kapal tempur Indonesia itu terjadi pada Sabtu, 3 Juni 2023.

“Kita masih investigasi. Nanti TNI AL akan periksa, apakah human error atau kendala teknis, nanti kita investigasi,” kata Panglima TNI Yudo Margono seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari Antara.

Yudo Margono menyebut peristiwa kebakaran tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Lebih jauh, KRI Teluk Hading 538 sudah dikandaskan di tempat wisata Pantai Bira, perairan sekitar lokasi kebakaran.

“Personel sudah dibawa dan kapal juga sudah dikandaskan,” kata mantan Kepala Staf TNI AL itu menambahkan.

Baca Juga: Viral Pria Diduga Mabuk Naik Motor dan Bahayakan Pengendara Lain, Berujung Apes

KRI Teluk Hading 538 merupakan kapal tempur buatan Jerman Timur tahun 1978 yang memiliki dimensi panjang 98 meter dan lebar 11 meter.

Kapal tempur tersebut ditambatkan di pesisir Selatan Kabupaten Bulukumba pada dermaga kawasan titik nol Pantai Bira Kabupaten Bulukumba untuk kepentingan proses investigasi.

Kapal tempur tersebut mengangkut total 119 prajurit, dengan rincian kru kapal 62 orang dan penumpang 57 orang. Semua awak dan penumpang dipastikan selamat.

Meski terbakar, sebelumnya KRI Teluk Hading 538 dinyatakan laik operasi, bergerak dari Jakarta menuju pelaksanaan operasi rutin di wilayah Komando Armada III.

Baca Juga: Pakai Moge, Pelajar SMK di Bandung Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan

KRI Teluk Hading 538 merupakan salah satu unsur KRI jajaran Satuan Lintas Laut Militer 1 Jakarta (Satlinlamil 1 Jakarta) Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil).

Kapal perang tersebut mengalami insiden kebakaran pada posisi 05 37 853 Lintang Selatan – 120 37 395 Bujur Timur, sekira 11 Nautical Mile (NM) Timur Selat Selayar, sekira pukul 13.15 WITA.

Di sisi lain, Kepala Dinas Pariwisata kabupaten Bulukumba, Sulsel, Daud Kahal menegaskan selama KRI berlabuh di dermaga titik nol, lokasi wisata Bira akan ditutup sementara sampai proses investigasi selesai.

“Terkait insiden kapal TNI yang terbakar, atas permintaan komandan pos TNI AL di Bira, kami respon dengan meminta warga dan diumumkan agar tidak ada aktivitas selama tiga hari di sekitar kawasan wisata tersebut,” ujar Daud Kahal.***