Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: pembunuhan
Tokoh Terkait
Mahfud MD Bongkar Alasan Selalu 'Ikut Campur' Kasus Besar: Bukan karena Sok Milih
Pikiran-Rakyat.com
Jenis Media: Nasional

PIKIRAN RAKYAT – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD sering terlibat ikut menyelesaikan atau ikut campur menangani kasus-kasus besar di Indonesia. Selama beberapa waktu ini, Mahfud MD terlihat ikut serta dalam memberi nasihat dalam kasus pembunuhan berencana yang dilakukan oleh Ferdy Sambo.
Selain itu, Mahfud MD juga sempat terlibat dalam kasus Mario Dandy serta Rafael Alun Trisambodo. Dalam kasus ini, Mahfud MD bahkan langsung mengusut kejanggalan harta kekayaan eks pejabat pajak tersebut.
Menurut Mahfud MD, pada awalnya kasus Sambo ditetapkan sebagai kasus adu tembak, bukan pembunuhan. Namun ketika melihat kasus tersebut, Mahfud meminta aparat mengusutnya lagi agar tuntas.
"Pas kasus Rafael, anaknya si Mario menganiaya, pas itu viral saya bilang kok ini anaknya sombong dia anaknya siapa? terus dijawab anaknya Rafael,” ujar Mahfud.
Baca Juga: Indonesia Maju Expo & Forum 2023, Ikhtiar Kemendagri Dorong Pemulihan Ekonomi
"Saya minta lihat kekayaannya, dan transaksi kekayaannya. Saya dapat dari PPATK, dan mereka bilang dia punya kekayaan tidak wajar, terus saya bicara ke pers, lalu diselidiki TPPU. Kalau saya gak teriak kan gak kebuka,” katanya menambahkan.
Namun bukan hanya kasus besar, selama ini banyak masyarakat yang mengadu kepadanya. Setiap harinya, ribuan aduan diterima olehnya dari berbagai platform media sosial.
Ketika banyak tudingan yang menyebut dirinya hanya fokus mengatasi masalah besar, Mahfud membantahnya. Menkopolhukam mengungkapkan bahwa dirinya menangani kasus besar lantaran hal itu berdampak bagi masyarakat.
“Aduan ke saya tiap harinya bisa masuk ribuan, itu tidak mungkin saya selesaikan semua. Saya sering handle berita besar bukan karena sok milih, tapi karena jadi berita besar, saya jadi tahu,” ujar Mahfud MD, dikutip dari YouTube Sekretariat Kabinet RI pada Kamis, 1 Juni 2023.
Baca Juga: Syarat Daftar Marketplace Guru, Tersedia Hanya untuk 2 Golongan
Meski mendapat ribuan aduan, Mahfud mengaku tak semua keluhan bisa diatasinya. Dia pun meminta maaf kepada masyarakat yang telah mengadu kepadanya.
"Orang mengira saya bisa mengatasi itu. Tapi saya mau minta maaf ke masyarakat, bahwa tidak semua kasus bisa saya tangani,” ujar Mahfud menambahkan.
Mahfud tetap membaca sejumlah kasus kecil yang masuk kepadanya. Namun, dia sering melimpahkannya kepada kepolisian atau pun pihak yang berwenang.
Statusnya sebagai Menkopolhukam membuatnya memiliki banyak tugas yang harus diselesaikan. Sehingga kasus-kasus kecil sering terabaikan.***
Sentimen: negatif (66%)