Sentimen
Positif (100%)
20 Mei 2023 : 18.04
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Magelang

Tokoh Terkait

8 Fakta Biksu Jalan Kaki Dari Thailand Menuju Candi Borobudur

20 Mei 2023 : 18.04 Views 12

Akurat.co Akurat.co Jenis Media: News

8 Fakta Biksu Jalan Kaki Dari Thailand Menuju Candi Borobudur

AKURAT.CO Belakangan ini pemberitaan media diramaikan dengan aksi sejumlah biksu yang berjalan kaki di Indonesia. Aksi tersebut mendapatkan apresiasi dari masyarakat dan warganet.

Para biksu yang berjalan kaki sedang melakukan tradisi Thudong atau perjalanan dari Thailand menuju Candi Borobudur, Magelang, Indonesia.

Tujuan dari perjalanan kali ini adalah untuk menyambut Hari Raya Waisak yang jatuh pada Minggu, 4 Juni 2023 mendatang. Tradisi tersebut bertujuan untuk melatih kesabaran para biksu dengan keadaan seadanya.

baca juga:

Perjalanan para biksu diketahui dilakukan mulai dari vihara di Provinsi Nakhon Sri Thammarat, Thailand, Sabtu, 25 Maret 2023.

Pada awalnya mereka jalan kaki hingga ke perbatasan Malaysia-Singapura kemudian menyeberang dengan kapal laut. Selanjutnya kembali jalan kaki menuju perbatasan Singapura-Indonesia lalu dilanjutkan berjalan kaki di Batam.

Setelah di Batam para biksu diterbangkan dengan pesawat menuju Bandara Soekarno-Hatta. Kemudian kembali jalan kaki mulai dari Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa (9/5/2023).

Dalam setiap persinggahan para biksu beristirahat dan melakukan ritual keagamaan di sebuah vihara pilihan yang dianggap sakral dan istimewa bagi kaum Buddhisme.

Fakta Biksu Jalan Kaki

Dikutip dari berbagai sumber, Jumat (19/5/2023), berikut fakta biksu yang melakukan perjalanan dari Thailand ke Indonesia:

 1. Diikuti oleh 32 biksu 

Total biksu yang berjalan kaki dalam tradisi ini sebanyak 32 orang, mereka terlihat mengenakan jubah biksu serta sepasang sandal dan kaus kaki sebagai alas kaki. Masing-masing menenteng tas yang berisi jubah pengganti, makanan ringan dan minuman.

2. Berasal dari beberapa negara

Dari total keseluruhan, biksu tersebut terdiri dari 27 biksu asal Thailand, empat biksu dari Malaysia dan satu biksu dari Indonesia.

3. Perjalanan religi

Perjalanan para biksu dari Thailand ke Indonesia dimaksudkan sebagai perjalanan religi. Mereka berjalan dari satu titik ke titik yang lain untuk membangun rasa persaudaraan dan perdamaian antarumat di dunia.

Perjalanan religi ini sudah menjadi tradisi sejak ratusan tahun lalu disebut dengan ritual Thudong. Thudong sendiri merupakan kegiatan atau perjalanan ritual yang dilakukan oleh para bhante atau biksu dengan berjalan kaki sejauh ribuan kilometer.

Selama perjalanan, para biksu tidak tidur di penginapan, mereka bermalam di rumah-rumah ibadah. Tradisi ini hanya dilakukan oleh biksu berpengalaman.

4. Dilakukan selama dua bulan 

Perjalanan para biksu ke Indonesia sudah dilakukan sejak dua bulan yang lalu. Mereka ditargetkan tiba di Candi Borobudur pada saat Hari Suci Waisak.

5. Hanya makan dua kali sehari 

Dalam perjalanan yang panjang, para biksu tidak membawa uang, mereka hanya makan dua kali sampai jam 12 siang. Setelah pukul 12 siang mereka tidak diperbolehkan makan apapun kecuali minum.

6. Dibantu umat Buddha dan agama lainnya 

Kebutuhan puluhan biksu dipenuhi oleh umat Buddha dan umat lainnya dari berbagai daerah. Ada warga yang memberikan sandal, makanan, minuman hingga tempat tinggal dengan sukarela.

7. Pertama kali dilakukan di Indonesia 

Meskipun sudah ada sejak ratusan tahun lalu, namun ritual Thudong baru pertama kali dilakukan di Indonesia.

8. Disambut hangat oleh masyarakat Indonesia

Ritual perjalanan Thudong yang dilakukan oleh para biksu ini disambut begitu hangat oleh masyarakat Indonesia. Tak hanya dari umat Buddha, sambutan hangat juga datang dari umat beragama lainnya di Indonesia. Di sepanjang jalan juga begitu banyak masyarakat yang menyapa dengan ramah.

Selama di Indonesia, para biksu ini juga dikawal oleh tim khusus dari Indonesia untuk memudahkan komunikasi, selamat dan aman sampai di Candi Borobudur.

Sentimen: positif (100%)