Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: bandung, Bekasi, Tanjung Priok, Tasikmalaya, Yogyakarta, London
Tokoh Terkait

Julie Sulianti Saroso
Deretan Penghargaan yang Dimiliki Sulianti Saroso, Pernah dapat Bintang dan Piagam Pengharaan dari WHO
Pikiran-Rakyat.com
Jenis Media: Nasional

PIKIRAN RAKYAT - Prof. Dr. dr. Julie Sulianti Saroso, MPH merupakan salan satu tokoh kedokteran Indonesia. Ia merupakan dokter yang mengabadikan hidupnya untuk penelitian dan perancangan kebijakan kesehatan di Indonesia. Perempuan yang biasa disapa Sulianti Saroso ini merupakan tokoh penting dalam bidang pencegahan dan pengendalian penyakit menular, serta keluarga berencana (KB). Ia adalah dokter wanita pertama yang menyadari bahwa kemiskinan, malnutrisi, serta kesehatan ibu dan anak memiliki korelasi yang tak dapat diputus. Sebagai dokter, tempat tugas Sulianti berpindah-pindah. Dia menempuh pendidikan dasar berbahasa Belanda ELS (Europeesche Lagere School), lalu pendidikan menengah elite di Gymnasium Bandung, dan melanjutkan pendidikan tinggi di Geneeskundige Hoge School (GHS), sebutan baru bagi Sekolah Kedokteran STOVIA di Batavia. Tahun 1942, di mana dia lulus dari STOVIA, karier Sulianti Saroso sebagai insan medis dimulai. Dia sempat bekerja sebagai dokter di RS Umum Pusat di Jakarta, atau yang saat ini disebut dengan RS Cipto Mangunkusumo. Baca Juga: Perbaikan Jalan Penghubung Jembatan Cidugaleun di Tasikmalaya Butuh Rp1 Miliar Saat ibu kota pindah ke Yogyakarta, Sulianti juga turut hijrah menjadi dokter republiken dan bekerja di RS Bethesda Yogyakarta. Perjalanan akademiknya tak henti meski sudah memiliki karier yang cukup memuaskan. Sulianti mendapat beasiswa dari WHO ntuk belajar tentang tata kelola kesehatan ibu dan anak di beberapa negara Eropa, terutama Inggris. Dari sana, dia mengantongi Certificate of Public Health Administrasion dari Universitas London. Hasil belajar tata kelola kesehatan ibu dan anak, Sulianti mengampanyekan penggunaan kontrasepsi di Indonesia. Meski saat itu pemerintah masih tutup mata, Sulianti terus berjuang dengan mengandalkan jalur swasta. Bersama sejumlah aktivis perempuan, dia mendirikan Yayasan Kesejahteraan Keluarga (YKK) yang menginisiasi klinik-klinik KB di berbagai kota. Untuk membangun model sistem pelayanan ibu dan anak, dia juga mendirikan pos layanan di Lemah Abang, Bekasi. Di sisi lain, kecintaannya pada riset penyakit menular membuat Sulianti mengawal ide untuk mengembangkan RS Karantina Tanjung Priok menjadi RS Pusat Infeksi dengan teknologi terbaru, piranti mutakhir, serta sumber daya manusia yang mumpuni. Baca Juga: Kisah Sedih di Balik Viralnya Remaja Berkaos Lusuh dan Sobek Ikuti Tes Polisi Sayang, jelang RSPI itu dibangun, Dokter Sulianti meninggal dunia pada 1991. Oleh karena itu, nama Dokter Sulianti diabadikan menjadi nama RSPI yang terletak di kawasan Sunter, Jakarta Utara. Penghargaan Besarnya jasa yang diberikan oleh Sulianti membuatnya mendapakan banyak penghargaan. Berikut ini deretan penghargaan yang pernah didapatnya. - Piagam Pengabdian dan Jasa dalam meningkatkan Usaha Kesehatan (hygiene dan sanitasi) dari Menteri Kesehatan. - Piagam dari Pemerintah India atas jasanya dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. - Piagam Pegawai Teladan dari Menteri Kesehatan. - Bintang Mahaputra Pratama dari Presiden RI tahun 1975. - Bintang Penghargaan dari WHO South-east Asia Regional Committee - Piagam Penghargaan dari WHO Jenewa atas partisipasinya dalam membasmi penyakit cacar di dunia. - Piagam dari IDI atas semangat pengabdiannya yang luar biasa kepada dunia kedokteran dan kesehatan Indonesia. - Piagam Penghargaan dari Queensland Institute of Medical Research, Brisbane Australia.***
Sentimen: positif (100%)