Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: UGM
Tokoh Terkait
Kerenggangan Hubungan Jokowi dan Surya Paloh Kian Nyata Jelang Pilpres 2024
Pikiran-Rakyat.com
Jenis Media: Nasional

PIKIRAN RAKYAT – Dosen Komunikasi Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr. Nyarwi Ahmad menyebut ada sesuatu di balik hubungan antara Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Dia menilai hubungan dua tokoh itu semakin merenggang.
Hal itu menurutnya ditandai dengan pertemuan antara Surya Paloh dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Nyarwi menilai, pertemuan itu pun menandakan bahwa pintu komunikasi politik Surya Paloh secara langsung dengan Jokowi kian sempit.
“Peristiwa tersebut menandakan bahwa kerenggangan hubungan antara Presiden Jokowi dan Surya Paloh kian nyata menjelang Pilpres 2024,” kata Nyarwi dalam keterangan yang dikutip dari Antara, Minggu, 7 Mei 2023.
Menurut dia, keberadaan Luhut dalam pertemuan itu juga bisa dibaca sebagai representasi dari orang dekat Jokowi. Atau secara tidak langsung, Luhut menjadi penyambung lidah antara Jokowi dengan Surya Paloh.
Baca Juga: Jusuf Kalla Sentil Jokowi Buntut Tak Undang NasDem ke Istana
"Kita tahu LBP sudah lama menjadi orang dekat kepercayaan Presiden Jokowi,” kata dia.
Nyarwi menuturkan, agenda yang dibawa Luhut dalam pertemuan dengan Surya Paloh pun tak lepas dari agenda besar Jokowi. Bahkan, kata dia, bukan tidak mungkin Luhut membawa misi atau mendapat tugas khusus dari Jokowi ketika menemui Surya Paloh.
Ia menjelaskan, indikasi kerenggangan hubungan itu terlihat sejak NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden untuk Pilpres 2024.
Baca Juga: Respons Surya Paloh setelah Tak Diundang Jokowi, Singgung NasDem yang Tak Dianggap Sementara
“Paling tidak menyampaikan pesan-pesan dari Presiden Jokowi kepada Surya Paloh. Sebagaimana kita tahu, sejak NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres awal Oktober 2023, kehangatan dan keakraban relasi Surya Paloh dengan Presiden Jokowi tampak makin memudar dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya,” tuturnya.
Kendati begitu, menurutnya, bisa juga pertemuan Luhut dengan Surya dibaca sebagai pertemuan dua sahabat lama. Seperti diketahui, dua tokoh itu sama-sama sudah berkiprah dalam panggung politik dan kepartaian di Indonesia.
“Sebagaimana kita tahu, LBP merupakan salah satu elit Golkar dan Surya Paloh dulu juga pernah berkiprah di Golkar, meski sekarang sudah menjadi Ketua Umum Partai NasDem,” ujar Nyarwi.
Presiden Jokowi buka suara soal ketidakhadiran NasDem dalam pertemuan dengan para petinggi partai politik koalisi pemerintah pada Selasa, 2 Mei 2023. Dia mengakui memang dirinya tidak mengundang Partai NasDem dalam pertemuan tersebut.
Jokowi beralasan, hal itu dilakukannya karena NasDem saat ini sudah memiliki koalisi sendiri untuk Pemilu 2024. Kondisi tersebut membuat NasDem berada dalam poros berbeda dengan parpol-parpol yang kemarin hadir.
"Nasdem itu, ya kita harus bicara apa adanya, kan sudah memiliki koalisi sendiri dan ini gabungan partai yang kemarin berkumpul itu kan juga ingin membangun kerja sama politik yang lain," kata Jokowi kepada awak media di Mal Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis, 4 Mei 2023.***
Sentimen: positif (66.3%)