Sentimen
Negatif (100%)
5 Mei 2023 : 16.54
Informasi Tambahan

BUMN: PT Pertamina

Hewan: Ayam

Kab/Kota: Tangerang, Ambon

Tokoh Terkait

Kapolri Mesti Tindak Lanjuti Oli Palsu Hasil Gerebek Kemendag

5 Mei 2023 : 16.54 Views 15

Akurat.co Akurat.co Jenis Media: News

Kapolri Mesti Tindak Lanjuti Oli Palsu Hasil Gerebek Kemendag

AKURAT.CO Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menyegel sebuah gudang oli palsu di Gang Ambon Blok C Kelurahan Nerogtog, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Dalam menindaklanjuti temuan ini, Kemendag perlu menggandeng kepolisian.

“Kapolda Metro Jaya atau Mabes Polri harus turun tangan. Kapolri harus perintahkan dua ini. Kemendag harus gandeng polisi,” tegas praktisi hukum Edi Hardum melalui pesan singkat yang diterima wartawan, Jumat (5/5/2023).

Menurutnya kasus ini bukan delik aduan, tapi delik umum. Karenanya polisi harus segera bertindak karena hingga saat ini belum ada tersangka atau pelaku pemalsuan oli ilegal tersebut.

baca juga:

“Penggerebekan ini jangan hangat-hangat tahi ayam. Pelaku harus dipenjara dan izin perusahaannya dicabut,” ujarnya.

“Kasus ini harus dibawa ke pengadilan dan hakim harus memvonis mereka bersalah, harus dibui karena jelas kesalahannya,” sambung Edi.

Ia menilai kasus pemalsuan pelumas ilegal ini merusak perekonomian negara. Karena ujungnya masyarakat juga yang akan dirugikan dengan beredarnya oli palsu tersebut.

"Bisa-bisa investor asing tidak percaya dengan Indonesia karena banyak hal dipalsukan. Negara ini akan dikuasa mafioso oli palsu kalau tidak ditindak,” ujarnya.

Edi berharap pemerintah dan kepolisian tegas menindaklanjuti temuan oli palsu di Tangerang.

“Tolak disuap penjahat ekonomi begini, kalau oknum terlibat harus sikat,” pungkas Edi Hardum.

Sebelumnya Kemendag menggerebek gudang oli palsu yang oleh masyarakat kerap disebut sebagai pabrik oli Cipondoh pada Rabu (12/4/2023) lalu.  Tak sampai sepekan sepekan atau pada Senin (17/4/2023). Kemendag bersama Kejaksaan Agung, TNI, Polri dan Kementerian ESDM mengekspos hasil temuan produk pelumas ilegal tersebut.

Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga mengatakan pabrik tersebut tidak hanya memalsukan satu merek pelumas saja, melainkan berbagai merek yang terkenal di masyarakat.

"Mereka tidak punya SNI (standar nasional Indonesia), tidak punya NPB (nomor pendaftaran barang), dan tidak punya NPT (nomor pelumas terdaftar)," kata Jerry di lokasi.

Dari penggerebekan ditemukan 196.734 botol pelumas siap edar dan 1.153 drum pelumas yang belum dikemas. Ditaksir nilainya mencapai 16,5 miliar.

Direktur Pengawasan Barang Beredar dan Jasa Kemendag Khakim Kudiarto mengatakan bahwa oli palsu yang diproduksi oleh oknum nakal yang tidak disebutkan identitasnya itu telah beredar di seluruh wilayah Indonesia selama tiga tahun.

"Sudah masuk di pasaran, dari informasi pertama yang didapat sudah hampir tiga tahun. Diduga di seluruh Indonesia," ujar Khakim.

Kendati tidak menyebut pemiliknya, namun di lapangan terdapat beberapa mesin produksi pelumas yang sudah disegel Kemendag, tertera nama pelaku usahanya adalah PT Defas Adipura Bersama.

Sementara itu daftar pelumas yang dipalsukan di antaranya merek Ecstar, AHM SPX2, AHM MPX3, Federal Oil, Yamalube, Castrol Go, Castrol Activ, Shell Helix HX5, Shell Advance, Pertamina Meditran, Pertamina Mesran dan Pertamina Prima XP.

Untuk potensi pelanggaran ini dapat dikenakan sanksi pidana berdasarkan pasal 62 ayat (1) dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana denda paling banyak Rp2 miliar serta UU 7/2014 Pasal 113 dengan pidana penjara paling lama lima tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp5 miliar. []

Sentimen: negatif (100%)