AKURAT.CO PKB dan Partai Demokrat saling menggoda untuk bergabung dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) maupun Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Meski saling menggoda, baik Ketum PKB Muhaimin Iskandar maupun Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menegaskan tetap menghormati masing-masing partai yang saat ini sudah membentuk koalisi.

Melihat peluang Partai Demokrat ke KKIR, PKS pesimistis. Pasalnya, mitranya di KIB itu telah lebih dulu memproklamir dukungan pencapresan Anies Baswedan, bahkan menandatangani MoU bersama NasDem dan PKS.

baca juga:

"Bicara peluang PKB bergabung ke KPP lebih besar, karena Partai Demokrat, NasDem dan PKS sudah menandatangani Piagam Koalisi," ujar juru bicara PKS, Muhammad Kholid.

Sebaliknya justru KPP membuka lebar kesempatan untuk semua parpol, termasuk PKB bergabung namun dengan syarat.

"KKP siap menerima PKB dan Gerindra jika ingin bergabung. Tentunya dengan ketentuan Pak Anies Baswedan sebagai capresnya," kata Kholid kepada wartawan, Kamis (4/5/2023).

Lebih lanjut, Kholid mengemukakan saat ini KPP yang dihuni NasDem, Demokrat dan PKS hampir menyelesaikan tahapan akhir soal pendamping Anies Baswedan dalam konsentrasi Pilpres 2024 mendatang.

"Tahapan KPP saat ini adalah mencari cawapres, dan kalau ada tambahan personel koalisi kami terbuka lebar," pungkasnya.[]