Sentimen
Negatif (100%)
30 Apr 2023 : 07.55
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Nagekeo

Tokoh Terkait

Kapolres Nagekeo Dituding Lakukan Intimidasi Pakai Pisau Sangkur, Warga Buka Suara: Justru Membantu

30 Apr 2023 : 07.55 Views 7

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Kapolres Nagekeo Dituding Lakukan Intimidasi Pakai Pisau Sangkur, Warga Buka Suara: Justru Membantu

PIKIRAN RAKYAT – Sebuah video yang memperlihatkan Kapolres Nagekeo Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) AKBP Yudha Pranata tengah menancapkan pisau sangkur ke meja di hadapan masyarakat viral di media sosial. Peristiwa tersebut terjadi sejak 2 Agustus 2022 silam, dan kembali viral saat ini setelah Yudha dilaporkan ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri.

Kapolres Nagekeo dituding melakukan intimidasi terhadap warga Suku Kawa yang menuntut penyelesaian urusan tanah mereka oleh BPN. Warga Suku Kawa disebut tengah berselisih terkait Proyek Strategis Nasional Waduk Mbay-Lambo.

Dalam video yang beredar luas, masyarakat terlihat langsung terdiam saat Kapolres Nagekeo menancapkan pisau sangkur. Video yang viral juga tak menampilkan suara dari AKBP Yudha Pranata, sehingga masyarakat tak bisa mendengarkan perkataannya.

Masyarakat menuding atas tindakan dari Kapolres Nagekeo tersebut membuat masyarakat ketakutan. Bahkan masyarakat menjadi tak ingin bermusyawarah karena sudah takut duluan.

Baca Juga: Anggota TNI dan Polri Bentrok di Kupang, Rumah Kapolda NTT Diserang: Berawal dari Futsal, Berujung Hukuman

Setelah video ini viral, warga Suku Kawa langsung memberikan klarifikasi. Perwakilan dari warga juga mengaku bahwa Kapolres Nagekeo tersebut tak sedang mengintimidasi warga.

"Semua itu kami merasakan bahwa tidak benar. Apa yang dilakukan bapak Kapolres itu bukan sedang melakukan intimidasi terhadap masyarakat Kawa,” ucap perwakilan warga, dikutip dari YouTube Andre Lelanang.

Perwakilan warga tersebut menilai sikap Kapolres Nagekeo tersebut justru membantu masyarakat Kawa. Bahkan masyaarakat mengaku bersyukur pisau tersebut masih tertancap, yang berarti Yudha memegang perkataannya.

"Tetapi apa yang dilakukan bapak Kapolres pada saat itu justru menguntungkan, justu membantukan masyarakat Kawa,” ucap warga.

Baca Juga: Kebijakan Masuk Sekolah Jam 5.30 Pagi, Surya Paloh: Barangkali Tidak Cocok di Jakarta, tapi Cocok di NTT

"Sehingga hari ini, kami datang ke tempat ini masih bersyukur, sangkur ini masih tancap. Karena pada waktu itu kami memegang teguh apa yang disampaikan bapak Kapolres,” katanya menambahkan.

Menurut warga tersebut, pisau sangkur yang ditancapkan adalah bukti Kapolres Nagekeo untuk bertanggung jawab hingga akhir. Yudha disebut telah berjanji akan mendampingi masyarakat untuk mengusut kisruh tanah.

"Dia menancapkan itu, dan sudah melakukan pendekatan kepada masyarakat Kawa, tetapi pada saat itu dokumen masyarakat Kawa masih terhambat yang dilakukan oleh pihak-pihak BPN,” kata warga.

Baca Juga: Disdikbud NTT Ikut Masuk Kantor Pukul 5.30 Pagi, Klaim Ada Manfaat bagi Kinerja

"Maka saat itu, kami masyarakat Kawa diuntungkan oleh teman-teman Kamtibmas yang datang membantu kami untuk bersama-sama mengurus dokumen,” ucapnya.

Selain itu, tindakan Kapolres Nagekeo yang menancapkan pisau diniali adalah instruksi untuk anggotanya agar ikut mendampingi kepengurusan dokumen. Warga membantah Yudha sedang menakut-nakuti.

"Kapolres mengeluarkan pisau agar anggotanya mau menjaga masyarakat bersama-sama mengurus dokumen. Bapak Kapolres tidak sedang menakut-nakuti kami,” ucap warga tersebut.***

Sentimen: negatif (100%)