Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Katolik
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Kudus
Renungan Katolik Sabtu 29 April 2023, Mengapa Ajaran Yesus itu Sulit Dimengerti?
Ayobandung.com
Jenis Media: Nasional

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Pertanyaan sederhana mengawali Renungan Katolik, Sabtu 29 April 2023, mengapa ajaran Yesus itu sulit dimengerti?
Refleksi singkat seruan Renungan Katolik hari ini dari kisah Injil Yohanes 6:60-69 tentang murid-murid yang mengundurkan diri di Galilea.
Namun, menjawab seruan Renungan Katolik hari ini, kita belajar dari seorang Petrus murid yang enggan pergi dan tidak mengundurkan diri dari mengikuti Yesus.
Kadang dalam sebuah ajakan, entah itu baik maupun ajakan buruk, ada sebuah alasan untuk menerima dan menolaknya.
Sebagai insan yang mau mandiri, tentunya kita bisa memilah mana ajakan yang baik dan mana ajakan yang jahat.
Sebuah pilihan berat bagi murid Yesus untuk mengikuti Dia. Sebab tanpa landasan iman yang kokoh dan teguh, tentu sebuah alasan penolakan akan muncul.
Baca Juga: Gaji PPPK Tenaga Kesehatan dan Tunjangan Usai Diangkat, tapi Puasa Dulu Ya
Namun, beda halnya dengan melihat ajakan mengikuti Yesus dari kacamata iman, tentu ajakan itu akan menimbulkan keyakinan dan buah keselamatan yang akan dinikmati.
Seruan renungan Katolik hari ini memang sangat sensitif. Namun, itulah yang dirasakan oleh umat beriman tatkala mengalami berbagai konsekuensi akibat menerima dan mengikuti Yesus.
Hari ini kita disuguhkan dengan pernyataan bahwasannya, berat bagi kita untuk memahami ajaran Yesus. Mengapa demikian?
Secara terang-terangan hari ini kita disuguhkan dengan jawaban Yesus yang mengarah kepada besarnya kesulitan mengerti ajarannya.
Dengan jelas bahwa “Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna! Apa yang telah Ia sampaikan kepada kita merupakan roh dan hidup.”
Jadi, bagi orang yang sulit menerima kenyataan ajaran Yesus yang pastinya telah melihat pengajaran Yesus dari sisi harfiah atau lahiriyah.
Kelemahannya adalah kesulitan menembus masuk jauh ke dalam roh pengajaranNya itu.
Salah satunya adalah “makan tubuhNya” di mana tentu pernyataan ini dimaknai secara kanibalis. Akan tetapi, kenyataannya hanyalah sebuah bermakna untuk mempersatukan diri dengan jalan hidupNya.
Sehingga, kita harus belajar dari Petrus yang menerima apa adanya kenyataan ajaran Yesus dengan dilandasi oleh iman dan keyakinan yang sangat teguh.
“Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Kata-kata yang sederhana mengungkapkan bahwa ada kebenaran mutlak dari yang disampaikan Yesus."
"PerkataanMu adalah perkataan hidup yang kekal. Kami telah percaya dan tahu bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah”.
Pelajaran penting dari Petrus membangun iman dan keyakinan agar kita di bawah kepada kehidupan yang kekal.***
Sentimen: positif (88.6%)