Sentimen
Positif (88%)
23 Apr 2023 : 00.27
Informasi Tambahan

BUMN: PT Taspen, BRI, PT Kimia Farma

PNS KERAP BERHUTANG di Bank dan Mengambil Cicilan? Ternyata Alasannya Tak Terduga!

23 Apr 2023 : 00.27 Views 4

Ayobandung.com Ayobandung.com Jenis Media: Nasional

PNS KERAP BERHUTANG di Bank dan Mengambil Cicilan? Ternyata Alasannya Tak Terduga!

AYOBANDUNG.COM - Memiliki status profesi sebagai PNS merupakan kebanggan bagi sebagian orang.

PNS memiliki beberapa keistimewaan yang tidak dimiliki oleh pekerja swasta maupun wiraswasta.

Salah satu keistimewaannya adalah PNS memiliki SK yang bisa menjadi jaminan untuk berhutang dan mengambil cicilan di bank.

Namun yang menjadi pertanyaan, mengapa PNS kerap berhutang di bank dan mengambil cicilan?

Berikut beberapa pengakuan netizen yang ayobandung.com kutip dari quora:

"Utang itu previledge Tidak setiap orang bisa mengaksesnya. Gaji PNS itu naik terus seiring usia dan jabatan. Bank tahu, PNS itu aset mereka!

SK PNS itu "sakti". Awal sebagai pegawai yang diangkat, sangat sedikit orang memiliki "modal" buat agunan utang. PNS pun, sama dengan kebanyakan orang, ingin hidup sejahtera. Bila bisa memanfaatkan previledge itu, mengapa tidak?

Bila PNS itu sang suami, ambil kredit buat usaha istri di rumah dan mampu menghasilkan keuntungan melebihi gajinya, itu luar biasa, bukan?" ujar Wahyu Pujiyono yang merupakan seorang dosen di UAD.

Baca Juga: PNS dan Pensiunan Harap Sabar! PT. Taspen Beri Penjelasan Ini Terkait Gaji 13 PNS dan Pensiunan..

Lain dengan netizen di atas, terdapat pengakuan netizen lain sebagaimana berikut ini:

"Kalau memutuskan tentu tidak mudah. Masih menimbang-nimbang.

Kalau pegawai swasta yang mencari pinjaman ke Bank kan sulit prosedurnya. PNS itu, Bank yang nawarin pinjaman. Karena nanti sistem bayar itu langsung autodebet dari rekening. Dan PNS meski meninggal dunia akan dapat gaji terus sampai ahli waris. Gimana enak gak?

Bayangkan. Misal anda mau pensiun, trus ditawarin pinjaman 1M dari BRI. Tinggal tanda-tangan cair.

Gimana? Ambil gak?

Yang saya bilang bukan omong kosong, karena emang itu yang dialami mertua saya. Ditelpon Bank terus tiap hari. Dan istri saya saksinya gimana mertua saya ke Bank buat pinjam 100jt, tinggal tanda-tangan. Dan itu pertama kalinya mertua saya berhutang ke Bank buat bikinin ipar saya rumah jadi bukan orang yang mudah pinjam/kredit.

Dan ayah-ibu saya juga PNS sedang bangun rumah kedua. Hutang bangun rumahnya lebih dari 400jt. Padahal tahun ini pensiun lho,,

Kalau ortu saya memang sering kredit. Laptop pertama kakak saya juga hasil kredit. Biaya kuliah saya juga dulu ya modal pinjaman. Guru PNS jaman dulu kan belum seberapa gajinya dibandingkan sekarang.

Baca Juga: LOWONGAN KERJA BUMN PT Kimia Farma, Posisi, Kualifikasi serta Cara Daftar di Sini!

Mertua saya pernah tampak sumringah karena hitung-hitung mau dapat dana pensiun 1M. Ya saya bilang, 1M itu dibuat biaya hidup 10 tahun saja g bakal cukup. Apalagi kalau dibandingkan dengan biaya hidup saya dan istri, belum termasuk penurunan nilai mata uang.

Apalagi orang yang gak pernah pegang uang gede, bisa otomatis menghabiskan uang tersebut. Pakdhe saya, tunjangan pensiun 1M nya dalam setahun habis.

Yang jelas mertua saya mulai agak gimana soal duit. Mungkin karena baru ngerasain gajinya kepotong (habis pensiun sudah tidak 100%, dan kena potongan cicilan kredit) sementara namanya kebutuhan akan selalu naik.

Saya dan kakak adik saya sih cuma bisa hitung-hitungan, hutang 400jt kalau diwariskan cicilnya gmn? :)

Saya masih kredit mobil (saya kredit sebelum ortu bangun rumah), masih nabung buat beli rumah, kakak saya tidak kerja (suaminya yang kerja) dan sedang nyicil KPR juga, dan adik saya masih bujang. Kami semua kerjanya wiraswasta, jadi lebih ketat lagi soal duit :D

Kalau pertanyaannya kenapa mudah sekali PNS memutuskan hutang Bank? Mungkin karena sering dapat tawaran, kemudahan proses peminjaman, serta pertimbangan gaji yang akan selalu dibayarkan meski sudah pensiun.

Gimana? Gak pengen jadi PNS?", tutup Simbah.

Demikian beberapa jawaban netizen perihal alasan PNS kerap berhutang dan mengambil cicilan di bank. ***

Sentimen: positif (88.9%)