Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Ramadhan
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Surabaya, Aceh Barat
Selama Ramadhan 2023, Produksi Sampah di Aceh Barat Meningkat
Pikiran-Rakyat.com
Jenis Media: Nasional

PIKIRAN RAKYAT – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Aceh Barat mengatakan bahwa selama Ramadhan 2023, produksi sampah rumah tangga dan pelaku UMKM di daerah tersebut mencapai 130 ton dalam sehari. Peningkatan aktivitas pedagang musiman juga disebut sebagai pemicu meningkatnya volume sampah.
Kalau di bulan biasanya produksi sampah setiap hari berkisar antara 100 hingga 110 ton, untuk bulan suci Ramadhan ini mencapai 120 hingga 130 ton setiap harinya,” tutur Bukhari selaku kepala DLHK Aceh Barat, dikutip dari Antara pada Sabtu, 15 April 2023.
Jumlah peningkatan ini ditaksir mencapai 20 persen dari volume produksi sampah di bulan sebelumnya. Menurut Bukhari, sampah-sampah tersebut berasal dari rumah tangga dan Kompleks Pasar Bina Usaha Meulaboh yang menjadi pusat ekonomi masyarakat.
Baca Juga: Ribuan KIP Ditemukan di Lapak Rongsokan, Dikirim Orang Tidak Dikenal ke Pengepul Sampah Kertas
Karena jumlah produksi sampah meningkat, pihak DLHK Aceh Barat menambah jadwal pengangkutan di malam hari.
“Kita tambah angkut pada malam hari agar sampah yang diproduksi sejak pagi hingga sore bisa diangkut malamnya,” ujar Bukhari.
Masyarakat Diminta Kurangi Sampah Makanan saat Ramadhan
Di awal April lalu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebenarnya juga telah meminta masyarakat agar mengurangi sampah makanan selama bulan Ramadhan. Menurut Sinta Soemiarno dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, setiap Ramadhan ada kenaikan timbunan sampah sebanyak 20 persen akibat perilaku konsumtif masyarakat.
Baca Juga: Sampah Plastik Cemari Lingkungan, Menteri Kelautan Ajak Nelayan Jaga Kebersihan Laut
Seperti halnya Aceh Barat, beberapa daerah juga telah melaporkan adanya kenaikan timbulan sampah Ramadhan. Kota Padang misalnya, mencatat kenaikan 5 persen dibanding bulan lalu. Sedangkan di Kota Surabaya, pengangkutan sampah ke TPA bahkan sudah naik 200 ton sejak awal Ramadhan.
“Mari kita mulai dari hal kecil, mulai dari diri sendiri, mulai dari sekarang,” kata Sinta mengajak masyarakat untuk lebih bertanggung jawab terhadap sampah yang mereka hasilkan.
Sinta mengatakan bahwa perilaku konsumtif selama Ramadhan membuat banyak makanan terbuang karena tidak habis dikonsumsi. Sisa makanan tersebut, jika tidak terkelola akan mencemari lingkungan dan merusak kesehatan makhluk hidup lainnya. Ia pun meminta masyarakat aktif memilah dan mengolah sampah secara mandiri.
“Sampah rumah tangga yang berasal dari dapur dipilah agar sampah anorganik dan organic tidak tercampur,” ucapnya.
Jika setiap rumah tangga mampu mengolah sampah sisa makanan secara mandiri, maka diperkirakan akan ada 10,92 juta ton sampah organik yang tidak berakhir di TPA. Dengan demikian, emisi gas rumah kaca juga bisa turun sekitar 6,8 juta ton per tahun.***
Sentimen: negatif (100%)