Sentimen
Positif (100%)
15 Apr 2023 : 22.13
Informasi Tambahan

Event: Adaptasi Kebiasaan Baru

Kab/Kota: Sleman

Kasus: covid-19

Ciptakan Jogja Sehat Jogja Istimewa dengan Germas

15 Apr 2023 : 22.13 Views 4

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

Ciptakan Jogja Sehat Jogja Istimewa dengan Germas

Krjogja.com - SLEMAN - Komisi D DPRD DIY berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY terus mendorong program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) untuk menciptakan Jogja Sehat Jogja Istimewa. Selama 2 tahun lebih pandemi Covid, dengan pranatan anyar (Adaptasi Kebiasaan Baru), masyarakat diminta tetap disiplin dalam prokes dengan pola hidup sehat.

"Meski pandemi sudah mereda jaga kesehatan dengan disiplin memakai masker sangat penting disamping sosialisasi dan edukasi pola hidup sehat," ungkap Ketua Komisi D DPRD DIY H Koeswanto SIP dalam Sosialisasi Germas, Rabu (12/4/2023) di Balai Kalurahan Sidomulyo, Godean, Sleman.

Dikatakan kader-kader Posyandu juga tokoh masyarakat yang mengikuti Sosialisasi Germas merupakan garda terdepan dan mempunyai tugas berat untuk bisa menyampaikan pada warga di sekitarnya dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. "Sosialisasi dengan edukasi pembelajaran supaya bisa hidup sehat," tegasnya.

Pola hidup sehat juga mencegah Penyakit Tidak Menular (PTM) yang saat ini meningkat lebih tinggi dibanding penyakit menular. "Cegah PTM karena biaya pengobatan lebih mahal. Dengan masyarakat yang sehat negara juga kuat," jelas Koeswanto.

Sebelumnya dalam sambutannya Lurah Sidomulyo Rustho Busono menyampaikan apresiasi digelarnya Sosialisasi Germas kerjasamaa DPRD DIY-Dinkes DIY. "Sangat penting untuk edukasi masyarakat, karena sakit itu mahal biayanya dan juga dalam keadaan sakit kita tidak bisa berbuat apa-apa atau tidak produktif," ungkapnya.

Sementara narasumber dari Dinkes DIY, Analis Kesehatan Ibu dan Anak, Utami Kurniasih SKep Ners menyebutkan latar belakang sosialisasi Germas secara intensif selain untuk memberikan hak masyarakat agar hidup sehat juga dilakukan karena adanya transisi epidemiologi.

"Kematian akibat PTM seperti jantung, hipertensi (stroke) diabetes melitus (gula) dan lainnya terus meningkat bahkan sejak 2015 komposisi sudah di atas kematian karena penyakit menular seperti ISPA, TBC, Malaria, Diare dan lainnya," ungkapnya.

Disebutkan Faktor Risiko Perilaku Penyebab Terjadinya PTM Nasional dari data Riskesdas 2007 dan 2018 yaitu Penduduk kurang aktivitas fisik (33,5% dan 28,1,%) Penduduk usia >10 tahun yang merokok (24,3% dan 19,5%), Penduduk >5 th kurang konsumsi buah dan sayur (95,5 % dan 91,8%), Penduduk >10 th minum minuman beralkohol (3,3 % dan 3,2 %), "Yang terbaru data Konsumsi makanan manis 2 1 kl/ hari (41,2,%) dan Konsumsi minuman manis 2 1 kl/ hari (71,01,%)," jelasnya.

Selanjutnya untuk mengantisipasi PTM dengan Lakukan Germas untuk Jogja Sehat Istimewa, "Yaitu dengan CERDIK, C (Cek kesehatan secara rutin), E (Enyahkan Asap Rokok), R (Rajim Aktivitas Fisik), D (Diet Seimbang), I (Istirahat Cukup) dan K {Kelola Stress)," pungkasnya. (Vin)

Sentimen: positif (100%)