Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Yogyakarta
Tekan Inflasi, Operasi Pasar dan Pasar Murah Sasar Hingga Tingkat Desa
Krjogja.com
Jenis Media: News

Ilustrasi
Krjogja.com - YOGYA - Pemda DIY melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY bersama Kabupaten/Kota terus melakukan berbagai upaya guna menekan laju inflasi yang masih tinggi. Salah satunya adalah dengan menggelar pasar murah dan operasi pasar sampai level desa atau kalurahan dengan menggandeng distributor, OPD maupun stakeholder terkait lainnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY Syam Archawanti menyampaikan pihaknya mendapatkan alokasi setidaknya Rp 600 juta guna menyelenggarakan kegiatan pasar murah dan operasi dalam setahun. Pelaksanaannya sendiri akan dijalankan selama dua periode dengan alokasi berbeda, jelang Idul Fitri dan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023 nanti.
"Alokasinya berbeda dibandingkan tahun lalu. Tahun ini hanya Rp 600 juta. Untuk beras kita kita 50 ton di mana 40 ton menjelang Lebaran dan 10 ton pada Nataru nanti," ujarnya di Yogyakarta, Rabu (12/4).
Syam mengatakan seperti diketahui laju inflasi di DIY masih tinggi bahkan terakhir berada di urutan nomor 5 secara nasional. Inflasi DIY mencapai 6,11 persen dan nasional 4,7 persen pada Maret 2023. Laju inflasi yang terjadi di DIY dipicu karena kenaikan harga pangan di DIY. Kenaikan tersebut diduga karena harga BBM yang melejit diikuti dengan kenaikan harga komoditas lain.
Di samping itu tingginya permintaan selama jelang dan libur Lebaran 2023 ni. Di mana serapan bahan pokok untuk industri sudah mulai meningkat. Di antaranya karena sudah banyak pihak terutama home industry yang sudah mulai membuat oleh-oleh.
" DIY adalah tujuan utama pemudik maka nanti oleh-oleh banyak dicari. Sehingga banyak yang mulai membuat oleh-oleh sejak awal," lanjutnya.
Selain itu, Syam mengungkapkan kenaikan harga-harga di DIY juga dikarenakan adanya pencairan BPNT yang dirapel 3 tiga kali. Dia menyebut walaupun di daerah lain BPNT tidak berpengaruh namun karena DIY cukup kecil di sisi pasokan terbatas sehingga harga mengalami kenaikan.
Di sisi lain, terjadi perubahan konsumsi pangan selama bulan puasa di mana biasanya hanya mengkonsumsi menu biasa namun karena puasa maka menginginkan lauk yang lebih enak. Selain itu, beberapa sentra mengalami kendala distribusi karen bencana.
"Kami khawatir harga-harga akan mengalami kenaikan. Oleh karenanya untuk menekan angka inflasi, kami melakukan kegiatan optimalisasi operasi pasar dan pasar murah digelar. Untuk DIY pihaknya akan menggelar pasar murah sebanyak 16 kali tersebar di beberapa lokasi hingga level desa atau kalurahan,” pungkas Syam. (Ira)
Sentimen: negatif (99.9%)