Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Tasikmalaya
Kasus: pencurian
Awbimax Menangis Ceritakan Keluarganya di Lampung, Didatangi Polisi hingga Dipanggil Bupati
Pikiran-Rakyat.com
Jenis Media: Nasional

PIKIRAN RAKYAT – Kasus yang melibatkan TikToker Awbimax ternyata masih bergulir. Sebelumnya, pemuda bersama asli Bima Yudho itu mengunggah video berisi kritik atas infrastruktur Kota Lampung melalui TikTok.
Setelah videonya viral, ia lantas dilaporkan ke polisi oleh advokat Ghinda Ansori atas tuduhan ujaran kebencian. Usut punya usut, Ghinda ternyata adalah anggota tim hukum Gubernur Lampung.
Seusai dilaporkan ke polisi, Bima yang kini menempuh pendidikan di Australia justru memperoleh visa perlindungan dari Negeri Kangguru. Tapi ternyata tak sampai di situ, dalam unggahan Instagram terbarunya, Bima mengaku keluarganya di Lampung didatangi oleh polisi sambil meminta ijazah dan dokumen pribadi.
“Polisi kan datang ke rumah, minta ijazah gue. Buat apa? Yang ngelaporin siapa, yang repot siapa,” ujarnya di awal video.
Baca Juga: Kronologi Pencurian dengan Modus Kecubung di Jakarta, Polisi Tangkap 6 Pelaku
Bima kemudian bercerita bahwa selama berkuliah di Australia, hampir seluruh biaya berasal dari keuntungan penjualan jagung milik ibunya. Hal ini diungkapkan, lantaran pihak kepolisian mencurigai sumber pendanaan pendidikan Bima mengingat ayahnya yang hanya pegawai PNS golongan III.
“Bokap gue kan PNS biasa sebenarnya, golongan III. Gue Kuliah di Australia 99 persen bisa dibilang dari dana nyokap gue. Hari ini polisi dari kecamatan gue datang, kayak profiling gitu. Minta ijazah SD, SMP, SMA, rekening, semuanya,” katanya.
Pihak kepolisian berkata ingin memastikan sumber pembiayaan pendidikan Bima tidak disponsori siapapun. Selain itu, data pribadi seperti alamat tinggalnya di Australia pun diminta oleh petugas.
Baca Juga: Berkat Bima ‘Awbimax’, Banyak Warga Lampung Ikut Bersuara Soal Infrakstruktur Tak Layak
Dalam videonya, Bima juga menyampaikan bahwa sang ayah dipanggil untuk menghadap Bupati Lampung Timur.
“Hari ini tuh bokap gue dipanggil sama Bupati Lampung Timur. Intinya gue disuruh berhenti mengkritik Lampung. Di sini yang mengalami ancaman serius bukan gue, tapi orang tua gue. Sebenarnya di sini tuh gue baik-baik aja, tapi gue takut orang tua gue,” ujarnya menceritakan kekhawatiran.
Sambil menangis, ia bercerita bahwa ayahnya juga mendapat ancaman.
“Gue ngeliat bokap tadi kayak nahan tangis gitu. Bokap gue diancam loh. Nyokap gue tenang-tenang aja karena dia bakul jagung doang. Tapi kok kayak gini banget sih,” kata Bima sambil berusaha mengusap air matanya.
Baca Juga: Kepala BNN Tasikmalaya Dicopot Usai Minta THR ke PO Bus Budiman
Pemuda tersebut mengaku dirinya merasa lebih aman menetap di Australia kendati sebenarnya tak menginginkan izin tinggal permanen dengan visa perlindungan.
Video Bima dilaporkan atas ujaran SARA oleh Ghinda Ansori karena mengandung kata-kata kasar dalam kritiknya. Namun, dari sudut pandang Bima, ungkapan tersebut hanyalah konotasi belaka.
“Kalau gue ngritik baik-baik nggak bakalan viral kayak gitu. Itu konotasi. SARA? SARA apaan?” tuturnya di akhir video.***
Sentimen: negatif (66.6%)