Jember (beritajatim.com) – Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jember, Jawa Timur, menunda verifikasi faktual kepengurusan Dewan Pimpinan Cabang Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Senin (17/10/2022).

“Tadi sempat ada misinformasi dengan Partai Hanura, sehingga kami jadwalkan ulang pada 19 Oktober 2022 bersama Partai Buruh. Kami tadi dianggap tidak jadi datang, sehingga pengurus yang akan dihadirkan memiliki kegiatan lain,” kata Ahmad Hanafi, salah satu komisioner KPU Jember.

Hal ini dibenarkan Devi Aulia Rahim, komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jember, yang ikut dalam proses verifikasi tersebut untuk mengawasi. “Tadi Partai Hanura belum bisa menghadirkan sekretaris dan bendahara. Tapi sebenarnya berdasarkan pengawasan kami, sekretaris bisa divideo call, sementara bendaharanya belum bisa sehingga harus dijadwal ulang,” katanya.

KPU Jember memverifikasi Partai Perindo, Partai Kebangkitan Nusantara, Partai Bulan Bintang, Partai Garuda (Garda Perubahan Indonesia), Partai Ummat, Partai Gelora (Gelombang Rakyat Indonesia), Partai Solidaritas Indonesia, Partai Hanura, dan Partai Buruh. Verifikasi faktual digelar pada 16 Oktober – 4 November 2022.

Bawaslu Jember mengawasi verifikasi ini. “Ada dua tim verifikator KPU dan dua tim pengawasan Bawaslu Jember. Pengawasan verifikasi faktual ini sudah berjalan dua hari, yakni 16 dan 17 Oktober,” kata Devi.

Verifikasi meliputi pemeriksaan terhadap kesesuaian antara data yang diunggah di Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) dan faktual, yakni ketua, sekretaris, dan bendahara, serta keseluruhan pengurus dewan pimpinan cabang (DPC) dan dewan pimpinan daerah (DPD).

KPU Jember juga mengecek kuota 30 persen kepengurusan perempuan. “Namun kalau di tingkat kabupaten, itu tidak bersifat wajib, hanya memperhatikan kuota perempuan. Jadi kalau tidak memenuhi kuota 30 persen masih dianggap memenuhi syarat,” kata Hanafi.

KPU Jember juga mengecek kantor sekretariat partai. Semua partai yang sudah diverifikasi sudah memenuhi syarat. “Semua sudah bisa menunjukkan surat domisili dan surat sewa,” kata Devi. [wir/suf]