Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: Sapi, Babi, Anjing
Kab/Kota: Purworejo, Serang
Leptospirosis Serang 52 Warga, Dinkes Imbau Tingkatkan PHBS
Krjogja.com
Jenis Media: News

Ilustrasi Leptospirosis (foto: pixabay)
Krjogja.com - PURWOREJO - Penyakit leptospirosis menyerang 52 warga Kabupaten Purworejo sejak memasuki tahun 2023. Bahkan, sebelas pasien diantaranya meninggal dunia akibat penyakit yang disebabkan bakteri leptospira yang ditularkan lewat urin tikus itu.
Bakteri Leptospira dilaporkan menginfeksi warga di 16 kecamatan di Purworejo. Seluruh pasien mendapat penanganan tim medis dan sebagian sudah sembuh. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purworejo mengimbau masyarakat untuk melakukan rangkaian aksi pencegahan guna mencegah penularan penyakit itu.
"Kami sampaikan kepada seluruh puskesmas, untuk sosialisasi kepada masyarakat demi memutus rantai penularannya," kata Kabid Pelayanan Kesehatan dan Kesehatan Masyarakat Dinkes Purworejo dr Budi Susanti MSc, mewakili Kadinkes Purworejo dr Sudarmi MM, Rabu (5/4/2023).
Menurutnya, bakteri leptospira terdapat dalam urin tikus. Selain itu, hewan yang bisa menjadi perantara penularan bakteri itu adalah babi, anjing, dan sapi.
Bakteri tersebut menyebar melalui tanah dan air yang terkontaminasi cairan urin hewan yang mengandung leptospira.
"Bakteri itu masuk ke dalam tubuh biasanya lewat kulit yang lecet atau luka dan kontak langsung dengan air atau lumpur terkontaminasi," tuturnya.
Penularan bakteri dapat terjadi ketika warga beraktivitas di tengah genangan banjir, di sawah, atau ketika membersihkan selokan. "Ketika menyerang, tubuh akan mengalami gejala klinis demam tinggi, sakit kepala, lemas, mata merah, kulit kekuningan, dan nyeri pada otot betis," terangnya.
Pasien, katanya, harus mendapat penanganan medis yang baik untuk mencegah serangan bakteri itu menjadi fatal. "Maka, alangkah baiknya mencegah, dengan cara meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)," tegasnya.
Upaya itu dapat dilakukan dengan mencuci tangan setelah beraktivitas, menjaga kebersihan lingkungan, membasmi tikus di lingkungan. Selain itu, katanya, warga dianjurkan menggunakan sepatu atau sarung tangan saat beraktivitas di tempat-tempat yang berisiko.
Pencegahan, lanjut Budi, juga dilakukan dengan menyimpan makanan dan minuman di tempat yang aman dari jangkauan tikus. "Selain itu, selalu konsumsi air yang sudah dimasak hingga mendidih," tandasnya.(Jas)
Sentimen: negatif (94.1%)