Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Yogyakarta, Bantul
Tokoh Terkait

Dwiaryo Dyatmiko
DPP Inkindo DIY Rayakan HUT di Panti Asuhan
Krjogja.com
Jenis Media: News

Ketua DPP Inkindo DIY Ir Dwiaryo Dyatmiko MSi menyerahkan potongan tumpeng HUT kepada Ketua Dewan Kehormatan lr H Adang P Widagdo. (Foto : Lutfi)
Krjogja.com - BANTUL - Dewan Pimpinan Propinsi Ikatan Nasional Konsultan Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (DPP Inkindo DIY) merayakan hari ulang tahun ke-41 bersama para penyandang disabilitas di Panti Asuhan Bina Siwi Bantul, Rabu (05/04/2023). Acara bertajuk "Membangun Semangat Bersama dan Berbagi" ini diisi penyerahan santunan untuk panti dan masing-masing anak asuh, potong tumpeng, dan buka bersama. Sebelumnya, anak-anak binaan panti di kompleks Balai Desa Sendangsari Pajangan Bantul melakukan unjukkebolehan dalam bidang seni. Sejumlah lagu ditampilkan dengan iringan musik angklung dengan pemain mereka sendiri. Para pengurus dan anggota DPP Inkindo DIY tampak bergembira dihibur para penyandang disabilitas yang mempunyai talenta di bidang seni ini. Rinaldhy Zufahmi, S.T., M.B.A, ketua panitia HUT DPP Inkindo DIY menyatakan senang disambut para anak asuh panti dengan sangat meriah. Melalui kegiatan ini pihaknya juga ingin berbagi bersama. Karena itu ia mengucapkan terima kasih kepada para sponsor. Ketua DPP Inkindo DIY Ir Dwiaryo Dyatmiko MSi, ini merupakan pertama kali DPP Inkindo DIY mengadakan kegiatan di luar hotel. Harapan akan mendapatkan barokah dengan kegiatan bersama-sama para penyandang disabilitas ini. "Kami sangat terharu atas kesabaran bapak ibu pengasuh panti ini. Semoga Bapak ibu pengasuh mendapatkan ganti luar biasa, yaitu jannah atau surga, " katanya. Ditambahkan, selama ini DPP Inkindo DIY sudah mengarungi banyak ritme. "Kita kuat karena bersama dan semoga dengan kebersamaan ini akan lebih kuat dan semakin bermanfaat bagi sesama, " harapnya. Sedang Jumilah, pimpinan panti asuhan Bina Siwi menjelaskan, Panti Asuhan Bina Siwi memberi layanan khusus anak difabel atau berkebutuhan khusus. ada 39 anak yang dilayani dengan 9 pengasuh. Kebanyakan tuna graita, keterbatasan intelgensi. Lebih ke bina diri dan keterampilan.90 persen sudah tidak mempunyai orangtua. (Fie)
Sentimen: positif (98.3%)