Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Jangan Tidur Setelah Sholat Subuh, Anda akan Dijauhi Rezeki
Krjogja.com
Jenis Media: News

Krjogja.com - Kebiasaan tidur usai menunaikan sholat subuh masih sering dilakukan sebagian orang selama bulan Ramadan, karena harus bangun lebih pagi untuk menyantap hidangan sahur, banyak orang memilih untuk kembali tidur setelah menunaikan salat subuh.
Ini juga mungkin dilakukan untuk mengurangi efek mengantuk saat menjalankan aktivitas selama puasa.
Tidur setelah menunaikan salat subuh memang menjadi kebiasaan yang dilakukan oleh sebagian orang. Terutama, ketika Anda sebelumnya telah melakukan aktivitas yang cukup padat, sehingga membutuhkan waktu istirahat lebih untuk memulihkan energi.
Meski begitu, disebutkan dalam Islam bahwa tidur setelah subuh dapat memberikan kerugian tersendiri. Di mana orang yang sering tidur setelah subuh, dapat mempersempit rezekinya sendiri. Selain itu, kerugian tidur setelah subuh dalam Islam juga dikatakan dapat membuat hidup kurang berkah.
Bagi Anda yang memiliki kebiasaan ini, penting untuk memahami lebih jelas beberapa kerugian tidur setelah subuh dalam Islam. Dengan pengetahuan ini, maka Anda bisa sedikit demi sedikit mulai mengubah kebiasaan tersebut dengan melakukan berbagai kegiatan yang baik dan bermanfaat.
Meski tidak mudah, namun jika rutin dilakukan maka kebiasaan buruk seberat apapun perlahan dapat ditinggalkan. Dilansir dari NU Online, berikut rangkuman Merdeka.com kerugian tidur setelah subuh dalam Islam yang perlu Anda ketahui.
Tidak Dianjurkan Tidur Setelah Subuh
Sebelum mengetahui kerugian tidur setelah subuh dalam Islam, perlu dipahami terlebih dahulu hukum tidur setelah subuh. Dalam hal ini para ulama tidak menganjurkan tidur setelah salat subuh. Sebab, setelah subuh adalah waktu yang baik untuk memperbanyak zikir matahari terbit.
Terlebih di bulan Ramadan, berzikir setelah subuh hingga matahari terbit adalah amalan baik yang dapat mendatangkan banyak berkah kebaikan. Bahkan, amalan sederhana ini dapat dilipatgandakan oleh Allah selama bulan Ramadan.
Dijelaskan pula, tidur setelah subuh termasuk jenis tidur laknat. Kata laknat, dapat dipahami sebagai suatu hal buruk yang sebaiknya dihindari karena dapat memberikan banyak kerugian. Inilah yang menjadi alasan mengapa para ulama menganjurkan untuk tidak tidur setelah subuh, melainkan mengisi waktu tersebut dengan amalan-amalan baik.
Kerugian Tidur Setelah Subuh dalam Islam
Setelah mengetahui hukum tidur setelah subuh, berikutnya akan dijelaskan beberapa kerugian tidur setelah subuh dalam Islam. Dari hukum yang telah dijelaskan, dapat dipahami bahwa tidur setelah subuh adalah makruh, yaitu sebaiknya tidak dilakukan meskipun tidak dilarang. Jika dilakukan, maka Anda bisa mendapatkan beberapa kerugian dari kebiasaan tersebut.
Kerugian tidur setelah subuh dalam Islam yang pertama, dikatakan dapat mempersempit rezeki. Rezeki yang dimaksud bukan hanya dalam bentuk materi, tetapi juga rezeki anugrah dari Allah. Dengan begitu, jika Anda masih sulit mencari pekerjaan, sedang mengalami masalah keuangan, bisnis yang mengalami kerugian, hingga susah memahami ilmu, sebaiknya hindari kebiasaan tidur setelah subuh.
Hal ini pun dijelaskan dalam sebuah hadis riwayat, “Dari Sayidah Fatimah putri Nabi Muhammad saw, ia berkata, ‘Rasulullah mendatangiku saat aku sedang tidur di pagi hari. Lalu Rasulullah menggerakkanku dengan kakinya.
Kemudian beliau bersabda, ‘Wahai putriku, berdirilah! Lihatlah rezeki Tuhanmu. Janganlah kamu lalai, sebab Allah membagikan rezeki untuk manusia di antara waktu keluarnya fajar (masuk waktu subuh) hingga terbitnya mentari (dari timur).” (HR. Imam Baihaqi).
Kerugian tidur setelah subuh dalam Islam berikutnya juga dapat membuat hidup kurang berkah. Di mana hidup yang kurang berkah, bisa jadi berupa rezeki yang tidak lancar, hati yang tidak tenang dan cemas, rumah tangga yang tidak rukun, keturunan yang membangkang kepada orang tua, dan jauh dari kebaikan.
Bahkan, Rasulullah telah mendoakan umat muslim agar mendapatkan keberkahan di pagi hari. Ini dijelaskan dalam sebuah hadis, di mana Rasulullah berdoa “Allāhumma bārik li immatī fī bukūrihā (Ya Allah, berkahilah umatku di pagi hari).’
Jika mengirim ekspedisi atau pasukan perang, beliau akan melakukannya di pagi hari. Shakhr merupakan seorang pedagang dan ia mengirim dagangannya di pagi hari, sehingga hartanya melimpah. Abu Dawud berkata, ‘Ia adalah Shakhr bin Wada'ah.” (HR Abu Dawud).
Hadis ini menunjukkan bahwa Rasulullah menganjurkan setiap umat muslim untuk mencari keberkahan di pagi hari. Dengan cara melakukan berbagai kegiatan baik yang dapat mendatangkan manfaat kebaikan dalam hidup. Seperti berdzikir, membersihkan rumah, berolahraga, dan kegiatan baik lainnya kecuali tidur. (*)
Sentimen: negatif (100%)