PIKIRAN RAKYAT - Masyarakat Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan bisa kembali menggunakan layanan penerbangan Trigana Air. Trigana Air akan kembali melayani penerbangan Jayapura-Dekai-Jayapura pada Rabu, 5 April 2023. Pengumuman itu disampaikan oleh Deputy Area Manager Papua Trigana Air Ahmad Irwan Rochendi.

Sebelumnya, Trigana Air sempat beroperasi selama 18 hari setelah diserang oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua. Tidak ada korban jiwa dalam penyerangan itu.

Irman menjelaskan, Trigana Air akan membuka layanan penumpang dan kargo dengan memakai dua pesawat berjenis ATR.

Trigana Air telah menyiapkan pesawat ATR 42-500 yang mampu mengangkut 43 penumpang. Di sisi lain, pelayanan kargo akan memakai pesawat ATR 72-500.

Baca Juga: Mudik Gratis Lebaran 2023, Polres Garut Siapkan 10 Armada Bus

Sebelumnya, Trigana Air selalu mengoperasikan Boeing 737-500 untuk layanan rute Jayapura-Dekai-Jayapura. Penggunaan pesawat ATR akan memakan waktu penerbangan yang lebih lama dibandingkan Boeing 737, yakni sekira satu jam.

Harga tiket bervariasi, mulai dari Rp750 ribu hingga Rp1,2 juta, bergantung kelasnya. "Mudah-mudahan tidak ada lagi insiden penembakan terhadap pesawat sehingga penerbangan kembali normal," ujar Irwan pada Selasa, 4 April 2023, dikutip Pikiran-rakyat.com dari Antara.

Sebelumnya, kelompok kriminal bersenjata (KKB) menyerang pesawat Trigana Air yang hendak lepas landas dari Bandara Not Goliat Dekai pada Sabtu, 11 Maret 2023.

Meski begitu, penerbangan tetap dilanjutkan dan 66 penumpang tiba dengan selamat di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura.

Baca Juga: Pertamina, Shell, Vivo Kompak Turun Harga Jelang Mudik Lebaran 2023, Simak Daftar Lengkapnya

IPI Minta Jaminan Keamanan

Sebelumnya, Ikatan Pilot Indonesia (IPI) meminta jaminan keamanan bagi setiap penerbangan ke berbagai wilayah Papua.

"IPI berharap seluruh semua pihak menjaga dan melindungi pilot dan penerbangan sipil di Papua dari gangguan keamanan," ujar Capt Rama Noya selaku Ketua IPI dalam pernyataan pada Sabtu, 18 Maret 2023.

IPI memaparkan pentingnya penerbangan sipil bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat Papua, terutama pengiriman bahan-bahan makanan, obat-obatan, pakaian, bahan bakar, dan penerangan dilakukan lewat pesawat terbang itu.

"Penerbangan sipil di Papua merupakan urat nadi kehidupan masyarakat. Mereka juga sangat bergantung dengan itu" ujar Captain Rama Noya.

"Menyerang atau mengganggu keamanan penerbangan sipil di Papua sama dengan mengganggu masyarakat Papua," ujarnya lagi.***