Sentimen
Negatif (100%)
5 Apr 2023 : 15.55
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tuban, Surabaya, Gresik, Lamongan, Banjarnegara, Banjar, Probolinggo, Kelapa Gading, Yogyakarta

Kasus: Uang palsu, penggandaan uang

Tokoh Terkait

7 Kasus Dukun Pengganda Uang Di Indonesia, Hati-hati Terbuai Tipu Muslihat

5 Apr 2023 : 15.55 Views 6

Akurat.co Akurat.co Jenis Media: News

7 Kasus Dukun Pengganda Uang Di Indonesia, Hati-hati Terbuai Tipu Muslihat

AKURAT.CO Penipuan bukanlah kasus baru di Indonesia, sudah banyak modus penipuan agar bisa merampas harta hingga nyawa. Dan kasus penipuan ilmu tertentu pengganda uang pun terdengar tak masuk akal. Namun, masih banyak orang yang terbuai iming-iming tersebut.

Kasus-kasus pengganda uang masih kerap terjadi karena adanya masyarakat yang percaya. Padahal, telah terbukti berkali-kali bahwa ilmu menggandakan uang adalah salah satu modus penipuan. Alhasil, harta korban dikuras karena permintaan dukun penipu, bahkan nyawa pun bisa menjadi taruhan.

Berikut 7 kasus dukun pengganda uang yang pernah terjadi di Indonesia. Dilansir dari berbagai sumber, Selasa (4/4/2023).

baca juga: Kasus Dukun Pengganda Uang di Indonesia

1. Mbah Slamet, menipu sekaligus membunuh 11 korbannya

Kasus dukun penganda uang ini baru saja terjadi dan viral di kalangan masyarakat. Pasalnya Mbah Slamet tidak hanya menipu para korbannya melainkan membunuhnya juga. Bagaikan mesin pembunuh, Mbah Slamet telah membunuh 11 orang.

Dukun pengganda uang asal Desa Balun, Kabupaten Banjarnegara, itu membunuh korbannya dengan air minum yang dicampur racun ikan. Dalam kasus ini korban disuruh minum dengan dalih ritual.

Pada Jumat (24/3/2023) ponsel PO (korban) sudah tidak bisa dihubungi. Kemudian pihak keluarga pun melaporkan hilangnya PO ke Polres Banjarnegara pada Senin. Dari hasil penyelidikan polisi di TKP diketahui bahwa Mbah Slamet telah mengubur jasad PO di sebuah lahan perkebunan.

Setelah dilakukan pengembangan penyelidikan, ditemukan 10 jenazah lain di lokasi yang tak jauh dari tempat PO dikuburkan.

Slamet mengaku sebagai dukun yang bisa melipatgandakan uang kepada para korbannya. Korban PO telah menyetor uang sejumlah Rp70 juta secara bertahap kepada Slamet untuk dilipatgandakan. Mbah Slamet berjanji akan menggandakan uang tersebut menjadi Rp5 miliar. Namun setelah beberapa saat PO tak melihat hasilnya hingga ia menagih janji Mbah Slamet. Mbah Slamet yang kesal selalu ditagih akhirnya dukun pengganda uang tersebut membunuh PO.

2. Dukun pengganda uang iming-iming harta karun Soekarno

Awal pengungkapan kasus penggandaan uang ini merupakan tindak lanjut laporan saksi yang merupakan adik korban penipuan. Saksi mencurigai kakaknya SNR (korban) yang berutang di banyak tempat untuk memenuhi permintaan dukun pengganda uang. Total uang yang disetorkan sebagai syarat kepada dukun untuk mendapatkan kekayaan instan mencapai puluhan juta rupiah.

Aksi penipuan yang dilakukan Rohmadi sang dukun pengganda uang gadungan ini sejak tahun 2018 hingga 2021 dan aksi penipuan tersebut tidak disadari oleh korban sampai muncul kecurigaan dari pihak keluarga.

Modus pelaku bermula saat Rohmadi mengetahui SNR (korban) memiliki masalah rumah tangga pada 2018 lalu. Kemudian pelaku berpura-pura menjadi dukun atau orang pintar yang menghubungi korban membantu menyelesaikan masalah. Korban berhasil bercerai dengan suami. Lalu menjanjikan bisa mendatangkan kekayaan melalu ritual penggandaan uang dan harta karun Bung Karno. Namun, SNR bukannya untung malah buntung, hingga korban tertipu hingga puluhan juta.

3. Dukun bermodal kantong darah untuk gandakan uang

Kasus tersebut bermula dari laporan dari salah satu korban ke pihak kepolisian MY dilaporkan ke Polres Gresik oleh karena diduga menipu warga dengan modus bisa menggandakan uang. Kepala Satreskrim Polres Gresik, Iptu Aldhino Prima Wirdan, mengatakan, berbekal laporan tersebut polisi kemudian menangkap MY di sebuah kompleks perumahan di Kecamatan Cerme, Gresik, Selasa (10/1/2023) dini hari.

Korban sempat menyerahkan uang tunai sebesar Rp65 juta kepada pelaku pada Juli 2022. Ditambah uang tunai sebesar Rp500 juta pada Agustus 2022 untuk digandakan menjadi Rp3,9 miliar. Atas dasar tersebut, tutur Aldhino, korban yang merasa ditipu dan dirugikan kemudian melaporkan Yanto yang berkedok dukun pengganda uang.

Yanto mengaku menggunakan kantong-kantong berisi darah untuk ritual palsu. Dilengkapi dengan beberapa keris, darah tersebut dikatakan untuk sesajen bagi jenglot.

Yanto juga mengakui telah menjalankan ritual tersebut sudah satu tahun dan memiliki beberapa pengikut dari Gresik, Lamongan, Surabaya hingga Tuban.

4. Dukun penggandakan uang pakai kain kafan

Tingkah nyeleneh ini berasal dari empat orang pelaku yang mengaku bisa menggandakan uang pada para korbannya. Beruntung komplotan tersebut bisa ditangkap anggota Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur.

Kisahnya, korban dijanjikan akan mendapatkan Rp1,5 miliar dengan membayar uang Rp50 juta. Namun, korban meminta bukti terlebih dahulu sebelum sepakat menggandakan uangnya. Tersangka bernama Juari yang menyanggupi permintaan itu pun lantas meminta korban untuk masuk ke sebuah kamar.

Satu tersangka lain, Slamet, pun turut masuk ke kamar. Sedangkan dua tersangka lainnya Djasmani dan Waryono diminta untuk menunggu di luar oleh Juari. Di dalam kamar itu, Juari kemudian meminta korban menyerahkan uang sejumlah Rp100 ribu.

Uang itu kemudian dibakar oleh tersangka dan dimasukkan kardus air mineral lalu ditutup kain kafan.

5. Dukun menggandakan uang hingga 5 kali lipat

Sindikat penggandaan dengan uang palsu di kawasan ibu kota berhasil ditangkap Polres Jakarta Utara. Barang bukti yang diamankan tembus Rp7 miliar.

Penangkapan ini berawal saat korban yang seorang pengusaha sawit asal Riau, Irawan Siaswadi, melapor bahwa dirinya tertipu hingga Rp300 juta. Pasalnya, korban sempat bertemu dengan Bayu, salah satu pelaku yang mengenalkan diri bahwa dirinya bisa menggandakan uang.

Pertemuan itu terjadi secara tak sengaja di tengah liburan korban di Yogyakarta. Selanjutnya, korban dan pelaku pun melanjutkan dua kali pertemuan di Jakarta. Pada pertemuan kedua tersebut, pelaku mengaku uang produknya asli karena telah diakui oleh Bank Indonesia (BI).

Agar korban percaya, di pertemuan terakhir pelaku sengaja meminta korban untuk membayar makan malam di kawasan Kelapa Gading dengan uang pelaku. Di kasir, uang itu pun dirasa asli sehingga korban akhirnya percaya.

Kesepakatan keduanya akhirnya membuat korban memberikan Rp300 juta kepada pelaku yang disebut-sebut akan menggandakannya hingga Rp1,5 miliar. Korban akhirnya tertipu dan melapor ke polisi.

6. Sekardus daun bisa jadi uang

Pada 2016 ada laporan di Polsek Kademangan atas nama Lukman Hakim dan temannya. Dia mengaku tertipu dengan tawaran penggandaan uang oleh pelaku Manda Usman Ashari, seorang warga Desa Menyono, Probolinggo, Jawa Timur.

Mirip dengan kasus Dimas Kanjeng Taat Pribadi, pelaku menggunakan modus 'kemampuan' mengubah sekardus daun menjadi uang di depan para korban. Pelaku bahkan meminta korban membeli minyak sakti seharga Rp16 juta dan membayar biaya ritual.

Awalnya korban memang tergiur, tapi setelah itu kok malah korban merasa ditipu karena uang yang untuk digandakan tak kunjung cair. Korban nekat melapor dan membawa pelaku ke polisi.

7. Kotak ajaib pengganda uang

Seorang warga Banjar Tundak, Desa Mekar Sari, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, berinisial INP (47) nekat menjual kotak yang disebutnya ajaib dan bisa mendatangkan uang.

Salah satu korban, Wayan Subawa, pun tertarik dengan kota tersebut sehingga pada Januari - Mei 2013, korban rela menyetor uang sebesar Rp54 juta untuk bisa memilikinya.

Namun, kotak itu tak kunjung diberikan pelaku. Justru, INP terus meminta uang lagi. Sayangnya, korban terus bersabar karena diperlihatkan bahwa di d dalam kotak tersebut terdapat uang sejumlah Rp3 juta.

Pada akhirnya, pelaku tak memperbolehkan korban mengambil uang tersebut. Pelaku pun tak bisa membuktikan janjinya bahwa dirinya bisa menggandakan uang korban.

Itulah deretan kasus pengganda uang yang pernah terjadi di Indonesia. Himpitan ekonomi dan egoisme ingin memiliki uang yang banyak membuat mata manusia terbutakan, sehingga kita harus selaku waspada dan berhati-hati.

Sentimen: negatif (100%)