Sentimen
Positif (88%)
5 Apr 2023 : 05.10
Informasi Tambahan

BUMN: PT Pertamina

Kab/Kota: Dumai, Pekanbaru

Kasus: kebakaran

Partai Terkait

Dirut dan Komut Pertamina Tak Becus, Layak Diganti!

5 Apr 2023 : 05.10 Views 19

Akurat.co Akurat.co Jenis Media: News

Dirut dan Komut Pertamina Tak Becus, Layak Diganti!

AKURAT.CO Presiden Joko Widodo (Jokowi) didesak untuk mencopot Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama (Dirut) PT. Pertamina (Persero), Nicke Widyawati dan Komisaris Utama (Komut) Pertamina, Ahmad Fikri Assegaf.

Hal itu menyusul terjadinya ledakan berujung kebakaran kilang minyak Pertamina di Dumai,  Pekanbaru, Riau pada Sabtu (1/4/2023) malam.

Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto menyebut Nicke dan Ahmad Fikri tidak becus memimpin Pertamina.

baca juga:

“Komut dan Dirut Pertamina sekarang layak diganti, karena terbukti tidak mampu membenahi sistem keamanan dan keselamatan di wilayah kerjanya," kata Mulyani melalui pesan elektroniknya kepada Akurat.co di Jakarta, Senin (3/4/2023).

Menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, menggantikan komut dan dirut adalah salah satu solusi agar hal serupa tidak terulang kembali. Pasalnya, dalam dua bulan terakhir ini sudah dua kali Depo Terminal Bahan Bakar Minyak milik Pertamina kebakaran

"Agar tidak terulang lagi di masa depan, Saya berharap Presiden memerintahkan Menteri BUMN, Erick Thohir untuk mengganti komut dan dirut Pertamina, ini langkah untuk memperbaiki," ujarnya.

Mulyanto minta Jokowi untuk mengedepankan kepentingan negara dalam menyikapi masalah kebakaran Pertamina tersebut.

Kejadian ini menurut dia, harus disikapi dengan serius karena bisa berdampak pada ketahanan cadangan energi nasional. Terlebih lagi, menjelang Hari Raya Idul Fitri, di mana kebutuhan BBM masyarakat akan meningkat karena ada kegiatan rutin tahunan yaitu mudik lebaran.

"Jangan karena komut dan dirut adalah orang dekat Istana, maka Jokowi tidak berani menindak dan meminta pertanggungjawaban. Presiden harus peka bahwa ledakan dan kebakaran di objek vital negara yang terjadi secara beruntun ini bukan sesuatu yang biasa," tandas Mulyanto.[]

Sentimen: positif (88.6%)