LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- teks khotbah Minggu Palma setelah perarakan dengan Daun Palma di tangan dalam perayaan Misa Ekaristi Kudus disajikan beberapa bacaan.

Dari beberapa bacaan yang diperdengarkan, teks khotbah Minggu Palma dengan seruan singkat bertahan sampai akhir titik darah penghabisan menggambarkan kesetiaan dan ketaatan Yesus kepada kehendak Bapa-Nya.

Adapun bacaan untuk sajian teks khotbah Minggu Palma hari ini mengisahkan tentang nubuatan, penggenapan, dan peneguhan iman kita.

Baca Juga: Renungan Minggu Palma 2023 Berjalan Bersama Sang Raja, Apakah Kita Sanggup Menuai Resiko?

Bahwasannya melalui kisah Bacaan Pertama dari kitab Yesaya hari ini mengingatkan kita untuk memiliki sikap iman yang teguh, setia, dan taat.

Dimana untuk hidup sebagai hamba Allah seyogyanya kita harus mampu untuk memberi diri secara total kepada Allah.

Agar kita semua kiranya selalu diperbarui senantiasa oleh Allah, dan bersedia menghadapi berbagai tantangan dalam menjaga keteguhan iman kita.

Melalui kisah bacaan pertama untuk sajian teks khotbah Minggu Palma hari ini kita pun hidup untuk selalu menyuarakan tentang Firman Allah.

Baca Juga: Khotbah Katolik Saat Perarakan Minggu Palma 2 April 2023, Perjalanan Menuju Mezbah Kurban

Sementara itu sajian bacaan kedua hari ini kita diajak untuk selalu memiliki sikap yang ditunjukan oleh Yesus sendiri.

Kita diminta untuk selalu memiliki perasaan hati layaknya seperti Yesus Kristus yang mana selalu hidup dalam kerendahan hati, dalam penuh cinta dan kerukunan satu sama lain.

Selain itu, hidup sebagai orang beriman kita pun diharapkan untuk senantiasa memiliki kerelaan dan keberanian dalam hal melayani Allah juga sesama.

Sajian Bacaan Injil kisah sengsara Tuhan hari ini mengingatkan kita tentang kesetiaan, ketaatan kepada kehendak Bapa.

Baca Juga: 5 Twibbon Minggu Palma 2023 Siap Mewartakan Sang Raja dan Pusat Hidup Orang Beriman

Seruan singkat teks khotbah Minggu Palma hari ini adalah bertahan sampai akhir titik darah penghabisan.

Itulah yang ditunjukkan oleh Yesus kepada kita bagaimana Ia bertahan pada kehendak Bapa-Nya.

Sebab, secara sadar dan atas ketaatan pada misi Penyelamatan-Nya itu Ia tetap pergi ke Yerusalem untuk menggenapi semua yang dinubuatkan.

Saat ini pun kita diminta untuk tidak sia-siakan pengorbanan Yesus di Salib.

Baca Juga: Download PDF Bahan Menghayati Pekan Suci Bersama Keluarga, Mulai dari Minggu Palma sampai Minggu Raya

Hidup di dunia ini kiranya menyadarkan kita untuk peka dengan apa yang menjadi tuntutan Tuhan bagi kehidupan kita.

Memberi diri kepada-Nya dimulai dari mempersiapkan diri dari awal, agar kelak dengan penuh kerelaan kita datang kepada-Nya dan berserah diri dalam ketaatan dan kesetiaan.

Yesus mengajarkan kita teladan hidup taat dan setia sampai mati kepada Allah. Tentunya kita mensyukuri hal itu dengan penuh pengharapan sebab ada mahkota kemuliaan dari Allah bagi mereka yang setia dan taat.