Sentimen
Informasi Tambahan
Event: vaksinasi
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Kemenkes Akui Masa Pandemi Perlihatkan Rendahnya Mutu Faskes di Indonesia, Tegaskan Upaya Transformasi
Pikiran-Rakyat.com
Jenis Media: Nasional

PIKIRAN RAKYAT - Selama tiga tahun pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memahami fakta bahwa kualitas kesehatan masyarakat masih tertinggal. Sekretaris Jenderal Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha membeberkan betapa terbukanya kekurangan mutu fasilitas kesehatan (faskes) di Tanah Air selama masa itu.
Masa pandemi Covid-19 memaksa semua pihak merasakan susahnya hidup bersama virus, mulai dari tenaga kesehatan hingga masyarakat umum.
"Covid-19 membuka mata kita bahwa kesehatan kita masih left behind, masih jauh di belakang," ujar Sekjend Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha dalam pernyataan yang dikutip Pikiran-Rakyat.com pada Jumat, 31 Maret 2023.
Baca Juga: Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Diperkirakan Alami Kerugian Capai Rp3,7 Triliun
Akibatnya, kini Kemenkes menginginkan adanya perbaikan terhadap sistem kesehatan di Indonesia.
Kemenkes mengklaim ada enam pilar yang masuk dalam rencana transformasi sistem kesehatan, meliputi layanan primer, rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, dan teknologi kesehatan.
"Kita sekarang sedang melakukan transformasi kesehatan, yang bisa mengubah mindset pemerintah juga masyarakat," ujarnya membeberkan penjelasan.
Baca Juga: Erick Thohir: Presiden Tak Mau Indonesia Terkucilkan dari Peta Persepakbolaan Dunia
Contohnya, pilar pertama yang ingin diubah Kemenkes adalah upaya meningkatkan layanan primer bagi puskesmas dan puskesmas pembantu di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan kesehatan masyarakat yang lebih baik.
"Salah satunya pilar meningkatkan layanan dasar seperti di puskesmas, puskesmas pembantu untuk memperkuat imunisasi balita, melakukan skrining, sehingga masyarakat bisa hidup lebih sehat," ujarnya lagi.
Selain itu, Kemenkes mengaku mendapat pembelajaran penting lainnya dari masa pandemi Covid-19, yakni terwujudnya kolaborasi lintas sektor dalam menyelesaikan masalah nasional. Hal ini terbukti saat pemerintah hingga masyarakat bersama para ahli berhasil membuat pandemi berangsur-angsur terkendali.
Baca Juga: Piala Dunia U20 Batal Digelar di Indonesia, Coach Justin: FIFA Punya Aturan, Kita Harus Mengikuti
"Kita bisa menyelesaikannya dengan baik karena kesehatan bukan hanya tugas Kementerian Kesehatan saja, tetapi seluruh masyarakat," ujarnya menegaskan.
Sementara itu, cakupan vaksinasi Covid-19 di Indonesia telah mencapai 450 juta dosis yang diberikan pada masyarakat umum.
"Sekarang ini kita sudah 450 juta baik dosis satu dan dosis dua maupun booster satu dan booster dua," ujarnya menuturkan.
Sebelum jumlahnya mencapai jutaan, pemerintah sempat memulai distribusi dengan 100.000 vaksin per hari.
Namun beberapa waktu berlalu, bantuan tenaga TNI/Polri hingga epidemiolog telah mendorong pendistribusian mencapai 2,5 juta dosis per hari.
"Ke depannya, ini menjadi pelajaran bahwa perbaikan di bidang kesehatan harus dilakukan secara kolaborasi dan sinergi semuanya," ujarnya memungkaskan.***
Sentimen: positif (100%)