Sentimen
Positif (100%)
29 Mar 2023 : 04.39

Bukalapak Catat Margin Kontribusi Positif pada Kuartal Keempat 2022 Rabu, 29/03/2023, 04:39 WIB

29 Mar 2023 : 04.39 Views 10

Wartaekonomi.co.id Wartaekonomi.co.id Jenis Media: News

Bukalapak Catat Margin Kontribusi Positif pada Kuartal Keempat 2022
Rabu, 29/03/2023, 04:39 WIB

Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bukalapak.com Tbk (Bukalapak) kembali menunjukkan pertumbuhan positif dengan mencatat margin kontribusi positif pada peride 4Q22 seperti tertuang dalam pengumuman resmi perusahaan mengenai kinerja keuangan untuk kuartal keempat yang berakhir pada 31 Desember 2022.

"Total Processing Value (TPV) selama kuartal keempat tahun 2022 tumbuh sebesar 20% menjadi Rp41,8 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sebanyak 75% TPV Perseroan berasal dari luar daerah Tier 1 di Indonesia, di mana penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung serta toko ritel tradisional terus menunjukkan pertumbuhan yang kuat," tulis perusahaan dalam pernyataan resminya pada Selasa (28/3/2023).

Adapun pada 4Q22, TPV Mitra Bukalapak bertumbuh 17% menjadi Rp19,0 triliun YoY dan bertumbuh 31% menjadi Rp73,6 triliun YoY untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022.

Baca Juga: Kantongi Pendanaan Seri A dari Bukalapak, Crewdible Bidik Peningkatan Tiga Kali Lipat di Tahun Ini

Hingga akhir Desember 2022 Bukalapak memiliki jumlah Mitra terdaftar mencapai 16,1 juta, meningkat dari 11,8 pada akhir Desember 2021 dengan faktor pendorong pertumbuhan mitra berasal dari perkembangan variasi produk dan jasa yang ditawarkan oleh Bukalapak kepada Mitra.

Pendapatan Bukalapak pada 4Q22 pun tumbuh mencapai 97% menjadi Rp1.029 YoY, sementara pendapatan Bukalapak pada FY22 meningkat sebesar 94% menjadi Rp3.618 miliar. Di sisi lain pendapatan Mitra pada 4Q22 meningkat 63% menjadi Rp522 miliar YoY, sedangkan pendapatan Mitra pada FY22 meningkat 141% YoY menjadi Rp1.969 miliar dengan kontribusi Mitra Bukalapak terhadap Perseroan menunjukkan peningkatan 44% pada tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2021 menjadi 54% pada FY22.

Dalam siarannya, Bukalapak menegaskan komitmennya untuk fokus pada strategi mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan dengan diiringi pengelolaan beban yang baik. Pada periode FY22, rasio beban umum dan administrasi (tidak termasuk kompensasi berbasis saham) terhadap TPV membaik menjadi 0,9% dari 1,1% pada tahun sebelumnya. Margin kontribusi Bukalapak yang dihitung sebagai laba kotor dikurangi beban penjualan dan pemasaran terhadap TPV juga menunjukkan peningkatan dari -0,1% pada 4Q21 menjadi 0,2% terhadap TPV pada 4Q22.

"Manajemen Perseroan berhasil membukukan pertumbuhan margin kontribusi positif di kuartal ini. Margin kontribusi Marketplace Bukalapak terhadap TPV Marketplace meningkat dari 0,3% di 4Q21 menjadi 0,6% di 4Q22, sementara margin kontribusi Mitra terhadap TPV Mitra membaik dari -0,5% di 4Q21 menjadi -0,3% di 4Q22," terang perusahaan.

Pada adjusted EBITDA, Bukalapak membukukan -Rp235 miliar pada 4Q22 di mana rasio adjusted EBITDA terhadap TPV menunjukkan peningkatan dari -1,1% pada 4Q21 menjadi -0,6% pada 4Q22. Untuk laba operasional, Bukalapak membukukan sebesar Rp1.760 miliar pada FY22, mengalami peningkatan 203% dari rugi operasional sebesar Rp1.709 miliar pada FY21 yang terutama disebabkan oleh laba nilai investasi market-to-market dari PT Allo Bank Tbk.

"Oleh karena itu, Perseroan juga mencatat laba bersih sebesar Rp1.978 miliar pada FY22 atau meningkat sebesar 218% dari rugi bersih sebesar Rp1.676 miliar pada FY21. Meskipun Perseroan mencatat laba bersih pada FY22, Perseroan tetap memiliki fokus pada kinerja operasional Perseroan. Oleh karena itu, manajemen Perseroan tetap menggunakan adjusted EBITDA sebagai indikator kinerja Perseroan."

Selain itu, di lain sisi dari pemingkatan efisiensi dan pertumbuhan yang dicapai, Bukalapak mengklaim memiliki permodalan yang kuat dengan posisi Kas Perseroan termasuk dengan investasi lancar seperti obligasi pemerintah dan reksadana sebesar Rp20,3 triliun pada akhir 42QQ. Dengan rata-rata pendapatan bunga per kuartal dan meningkatnya EBITDA per kuartal, Bukalapak memiliki cash runaway untuk lebih dari 50 tahun.

Baca Juga: Menteri Keuangan dan Bank Sentral ASEAN Bertemu di Bali, Apa Saja yang Dibahas?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News.

Sentimen: positif (100%)