Sentimen
Piagam Koalisi Perubahan Mengunci Demokrat, Persempit Peluang AHY
Akurat.co
Jenis Media: News

AKURAT.CO Piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) praktis tidak menunjukkan progres signifikan kecuali menekankan status Anies Baswedan selaku bakal capres dan memberikan keleluasaan dalam menentukan pendampingnya.
Piagam dapat dibaca untuk mengunci keanggotaan Partai Demokrat sekaligus mempersempit peluang Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Pengamat politik, Ray Rangkuti, meyakini, piagam yang diteken masing-masing petinggi Partai Nasdem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara formil mengukuhkan ketiganya dalam posisi setara. Artinya, posisi AHY menjadi kandidat pendamping Anies turut terdampak.
baca juga:
"Piagam ini memberi peluang lebih besar bagi Anies untuk mencari dan menetapkan cawapres pendampingnya. Dalam bahasa lain, peluang dan posisi AHY melemah dan punya potensi besar tidak akan mendampingi Anies sebagai cawapres," jelasnya di Jakarta, Sabtu (25/3/2023).
Menurut Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (Lima) itu, Koalisi Perubahan punya tenggat waktu hingga Juni 2023. Apabila hingga tiga bulan ke depan Koalisi Perubahan belum mengumumkan bakal cawapres dan deklarasi bersama maka terbuka kandidat lain yang bakal mengisi slot cawapres untuk Anies.
Ray menyebutkan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memiliki peluang besar untuk dipinang. Apalagi Tim Kecil juga beberapa kali menyebut nama eks Menteri Sosial itu sebagai kandidat dan tertarik untuk menggaet kader Nahdlatul Ulama sebagai cawapres.
"Jika sampai Juni tidak juga ada pengumuman AHY sebagai cawapres Anies, maka peluang Khofifah untuk dipilih makin kuat dan potensial," bebernya.
Sentimen: netral (79%)