Sentimen
Negatif (100%)
24 Mar 2023 : 00.21
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung, Cianjur

Gunung Merapi Masih Siaga 3, Badan Geologi Imbau Warga Setempat soal Awan Panas dan Guguran Lava

24 Mar 2023 : 00.21 Views 15

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Gunung Merapi Masih Siaga 3, Badan Geologi Imbau Warga Setempat soal Awan Panas dan Guguran Lava

PIKIRAN RAKYAT – Badan Geologi Kementerian ESDM memperingatkan warga sekitar Gunung Merapi, bahwa aktivitasnya masih tinggi hingga pantauan terakhir. Kepala Badan Geologi Sugeng Mujiyanto menjelaskan hal ihwal menyangkut situasi Merapi melalui konferensi pers terbaru.

Ia menjelaskan bahwa kondisi erupsi Gunung Merapi diperkirakan takkan berhenti dalam waktu dekat. Hingga kini, kata Sugeng, status Gunung Merapi masih Siaga 3. Meski demikian, ia tak ingin masyarakat panik berlebih.

"Stamina merapi ini masih kuat. Jadi staminanya masih lumayan sehingga masyarakat apa yang harus dilakukan? Adalah sikap tenang dulu, tidak perlu panik, berikutnya selalu siap siaga," katanya, dikutip dari siaran kanal YouTube Badan Geologi, Selasa, 21 Maret 2023.

"Status Gunung Merapi masih di Siaga 3. Sehingga belum kita ubah, naikkan atau turunkan, kita lihat perkembangan dari pemantauan-pemantauan (selanjutnya)," ucap dia lagi.

Baca Juga: Cek Fakta: Oknum Berseragam Dikabarkan Bantai Seorang Anak Laki-laki, Korban Dilaporkan Tewas

Sugeng lantas menguraikan sejumlah guguran lava berdasarkan hasil pantauan terakhir. Dia mengatakan rata-rata jaraknya mencapai satu kilometer ke arah Sungai Bebeng dan Kali Boyong.

"Saat ini, erupsi didominasi oleh guguran lava, 150 kali sehari, banyak sekali guguran-guguran lavanya," kata dia.

Tak lupa dia memperingatkan masyarakat yang bermukim dekat lokasi Merapi untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya awan panas. Hal ini, kata dia disebabkan oleh suplai magma dari dalam dan  dangkal yang masih berlangsung.

"Dapat memicu terjadinya awan panas di dalam daerah potensi bahaya. Awan panas dan guguran dapat terjadi sewaktu-waktu," katanya.

Baca Juga: PPATK Sebut Tudingan TPPU Rp349 T Kemenkeu Tak Sepenuhnya Betul: Tak Bisa Diterjemahkan Begitu

Masih dari keterangan Sugeng, apabila diuraikan lebih detail, Badan Geologi mencatat potensi guguran lava dan awan panas di sektor barat daya Merapi yang mencakup Sungai Boyong, sejauh 5 kilometer dari puncak, Sungai Bedog, dan Bebeng. Lalu Kali Krasak sejauh maksimal 7 kilometer dari puncak.

Beralih ke sektor tenggara, potensi guguran lava dan awan panas ada di sekitar Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer, dan Sungai Bendong 5 kilometer dari puncak.

"Sedangkan lontaran material vulkanik bisa terjadi letusan eksploratif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," kata dia.

Tak hanya itu, Sugeng juga mengimbau warga terkait abu vulkanik yang notabenenya dapat membahayakan kesehatan warga meski tidak mengancam nyawa.

Baca Juga: Update Banjir Cianjur: BPBD Sebut Belasan Hunian Darurat dan 2 Rumah Permanen Rusak Berat

"Masyarakat dan pemerintah agar mengantisipasi gangguan abu vulkanik. Abu vulkanik tidak membahayakan jiwa secara langsung namun cukup bahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Penduduk yang terkena hujan abu tidak serta merta harus mengungsi," katanya.

Adapun untuk awan panas dan guguran, kata Sugeng masih sulit untuk diprediksi. Untuk itu pemerintah perlu mengambil langkah segera untuk menekan jumlah kerugian yang ditimbulkan.

"Untuk meminimalisir kerugian dan menghindari korban akibat erupsi ini adalah dengan cara meningkatkan keakuratan dan kecepatan asesmen bahaya serta memastikan masyarakat dapat merespons peringatan dini dengan cepat dan tepat," ujarnya. ***

Sentimen: negatif (100%)