Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Bantul
Gerakan Bunda Literasi Dongkrak SDM Keseluruhan
Krjogja.com
Jenis Media: News

Bunda Literasi Kabupaten Bantul, Emi Masruroh Abdul Halim didampingi Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bantul, Sukrisna Dwi Susanta bersama peserta pengukuhan. (foto: sukro riyadi)
BANTUL - Pengukuhan bunda literasi Kapanewon, bunda literasi kalurahan digelar di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kerarsipan Kabupaten Bantul, Selasa (22/3).
Pelantikan diikuti 75 istri lurah di Kabupaten Bantul serta 17 istri Penewu atau camat di Kabupaten Bantul. Dengan program tersebut semakin memperkuat gerakan literasi di Bantul.
Bunda Literasi Kabupaten Bantul, Emi Masruroh Abdul Halim didampingi Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bantul, Drs Sukrisna Dwi Susanta MSi mengatakan, pelantikan atau pengukuhan bunda literasi tentu memperbanyak gerakan literasi di Kabupaten Bantul.
Karena dengan mengambil posisi strategis para istri panewu atau camat lurah di Kabupaten Bantul. Harapannya dengan membagi tugas disetiap wilayah , kalurahani tentu lingkup kerja menjadi lebih spesifik atau lebih fokus.
"Dua tahun sudah menjalankan program literasi di Kabupaten Bantul. Saya punya harapan di tahun 2023. Artinya setelah kami kukuhkan bunda-bunda literasi di Kabupaten Bantul. Kemudian segera menindaklanjuti program-program yang sudah saya lakukan diantaranya adalah menggerakkan taman bacaan maupun perpustakaan-perpustakaan yang ada di masyarakat," ujar Emi.
Selain itu perpustakaan harus ada dilembaga-lembaga pendidikan mulai dari PAUD, SD, SMP dan SMA. Tetapi tidak menutup kemungkinan bagi para bunda literasi bisa melakukan inovasi-inovasi.
"Karena sebenarnya ada beberapa istri lurah memiliki inovasi jauh lebih baik daripada yang sudah saya lakukan diantaranya mereka melakukan literasi di kampungnya dengan bentuk-bentuk yang lebih dekat dengan masyarakat," jelasnya.
Dalam acara itu Kabid Perpustakaan Dispunsip Bantul Zanita Sri Andanawati, SE, M.M
Gerakan literasi tersebut ternyata berefek terjadinya perubahan, jika sebelumnya sebuah wilayah dianggap tidak kondusif.
Ternyata sekarang sudah lebih kondusif dari aspek banyak hal, termasuk diantaranya literasi. Emi berharap disetiap kelurahan memiliki pojok baca, atau jika memungkinkan ada perpustakaan.
"Beberapa kelurahan yang sudah memiliki perpustakaan. Harapannya karena perpustakaan itu bisa sebagai jantungnya perubahan untuk peningkatan sumber daya manusia. Jika belum mewujudkan perpustakaan paling tidak ada pojok baca," ujarnya. (Roy)
Sentimen: netral (94.1%)