Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Purbalingga, Kemayoran
Kasus: korupsi
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Minta Masyarakat Ampuni Eks Koruptor Tasdi yang Diduga Gabung Kemensos, Risma: Tuhan Aja Mengampuni Lho Sabtu, 18/03/2023, 10:25 WIB
Wartaekonomi.co.id
Jenis Media: News

Warta Ekonomi, Jakarta -
Desas-desus bergabungnya eks koruptor Tasdi menjadi staf khusus (stafsus) Menteri Sosial (Mensos) membuat publik geram. Terkait hal ini, Mensos Tri Rismaharini angkat suara.
Meski tidak membenarkan kabar tersebut, namun Risma menyinggung bahwa semua orang pernah melakukan kesalahan dan sebagai manusia harus saling mengampuni.
Baca Juga: Mensos Risma Bantah Angkat Mantan Koruptor Jadi Stafsusnya, Tapi Bilang Begini: Kalo Dia Sudah Tobat? Tuhan Saja Ampuni Lho
"Gak ada, nanti tak jelaskan. Tapi ya gini loh ya, siapapun orang pasti pernah salah. Nah kalo dia sudah tobat, sedangkan Tuhan aja mengampuni loh, lah kalo kita manusia gak ngampuni gimana?" tanya Risma kepada awak media, Selasa (14/3/2023).
Ditanya Tasdi menjadi stafsusnya, dia membantahnya. Ihwal demikian, dirinya menyebut jumlah staf khusus Menteri Sosial masih berjumlah lima orang dan tidak akan bertambah.
"Yang ngomong sopo? gak ada, gak ada, nanti tak jelaskan," kata dia.
Lalu bagaimana soal SK pengangkatan yang disebut belum ada? Risma menegaskan, tidak ada SK terkait.
"Nggak, gak ada SK nya, gak ada, gak ada SK," kata Risma berulang.
Baca Juga: Mensos Risma Bantah Angkat Mantan Bupati Purbalingga Jadi Stafsus
Diketahui, kabar Tasdi menjadi stafsus Risma bermula dari media lokal Purbalingga. Media tersebut mewawancarai Tasdi yang kini memiliki kesibukan baru setelah keluar dari penjara pada medio 2022.
Nama Tasdi, setelah terjerat korupsi KPK, sempat dipuji Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, di perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-50 PDIP di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/12/2022). Megawati meminta kader mencontoh sosok Tasdi yang dulunya merupakan sopir truk hingga bisa menjadi bupati Purbalingga kemudian terjerat kasus korupsi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2018.
Baca Juga: Kenapa Kita Tidak Boleh Kurang Tidur?
Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Warta Ekonomi dengan Republika.
Sentimen: negatif (79.9%)