AYOBOGOR.COM - Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dalam kondisi memprihatinkan usai menjadi lokasi konser girl band Korea Selatan, BLACKPINK pada 11-12 Maret 2023 lalu.

Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir Dia mengakui rumput SUGBK butuh segera diperbaiki karena kondisinya yang dianggap kritis.

Kondisi rumput SUGBK terlihat menguning dan rusak pasca dipakai konser.

Padahal, SUGBK sedang disiapkan untuk menjadi venue Piala Dunia U-20 pada Mei 2023 mendatang.

"Intinya, tadi saya sudah bicara dengan Direksi GBK. Apapun yang sudah dijalankan selama ini harus kita pertahankan sama-sama dan tentu perbaikan harus dilakukan karena ini kondisi yang critical," kata Erick Thohir dikutip dari Suara.com, Jumat (17/3/2023).

Dilanjutkan Erick, SUGBK harus segera diperbaiki.

"Ini merupakan mega lapangan di Indonesia yang sangat penting bagi kejuaraan dunia. Di sini akan ada opening dan juga hal-hal pembukaan lain. Jadi saya harus ambil posisi tidak ada event lagi di sini, apakah event olahraga, event kesenian, tidak ada," jelas Erick.

Dia berharap rumput SUGBK bisa kembali normal sesuai standar FIFA.

"Ya tadi Direksi GBK sudah menyanggupi untuk memperbaiki. Nanti tentu kita dampingi, kita juga tidak mau meninggalkan Direksi GBK," tegas Erick.

Erick Thohir Beberkan Kondisi Rumput Lapangan SUGBK Usai Konser BLACKPINK dan Raisa: 'Tak Mau Dipermalukan' (Instagram/ Erick Thohir)

Senada dengan Erick Thohir, Direktur Utama PPK GBK Rakhmadi Afif Kusumo menyebutkan bahwa SUGBK saat ini akan fokus disiapkan untuk menggelar Piala Dunia U-20.

Setelah itu, sambung Rakhmadi, SUGBK tidak lagi diizinkan untuk dijadikan lokasi kegiatan apapun.

"Untuk kegiatan-kegiatan besar kami akan selesaikan di pasca 11-12 (Maret), setelah itu tidak ada kegiatan lagi, untuk benar-benar full persiapan (Piala Dunia) U-20," ujar Rakhmadi kepada awak media termasuk Suara.com, Jumat (3/3/2023).

Rakhmadi menambahkan, persiapan tersebut akan dimulai tepatnya pada akhir Maret.

Menurut Rakhmadi, PPK GBK secara rutin berkomunikasi dan mengirimkan laporan bulanan kepada FIFA mengenai hal-hal rinci, termasuk juga kegiatan yang menggunakan SUGBK.

"Setiap bulannya kami melaporkan kepada FIFA mengenai pitch standard dan juga evaluasi dari setiap kegiatan yang ada," jelas Rakhmadi.

Kegiatan yang dilaporkan berkenaan dengan penggunaan SUGBK untuk pertandingan-pertandingan sepak bola maupun kegiatan non-olah raga.

"Selain kegiatan olahraga itu juga sudah diketahui oleh FIFA, sehingga sebenarnya FIFA tidak melarang secara gamblang (bahwa) kita tidak boleh menggunakannya," tutupnya.