Sentimen
Negatif (99%)
14 Mar 2023 : 23.26
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung, Banjarnegara

Tokoh Terkait
Budi Santoso

Budi Santoso

BPPTKG Ingatkan, Kali Ini Energi Awan Panas Gunung Merapi Terbesar

14 Mar 2023 : 23.26 Views 3

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

BPPTKG Ingatkan, Kali Ini Energi Awan Panas Gunung Merapi Terbesar

Krjogja.com - GUNUNG Merapi terus mengeluarkan rentetan awan panas. Sejak tanggal 11 Maret 2023 pukul 12.12 WIB hingga tanggal 12 Maret 2023 pukul 15.30 WIB tercatat 54 kejadian awan panas di Gunung Merapi. Energi letusan awan panas kali ini, merupakan yang terbesar dari sebelumnya.

"Saat ini aktivitas vulkanik masih fluktuatif, guguran masih terjadi dan beberapa kejadian terdengar dari pos pengamatan Gunung Merapi Babadan," terang Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso dalam siaran pers, Minggu (12/3/2023).

Menurut Agus Budi, dari informasi sebaran abu dampak erupsi Merapi, terjauh adalah terjadi hujan abu tipis di Kalibening Banjarnegara atau sekitar jarak 96 kilometer.

Tim Badan Geologi telah menerbangkan drone pada tanggal 12 Maret 2023 pukul 08.00 WIB untuk memvalidasi jarak luncur erupsi. Hasil foto udara menunjukkan jarak luncur terjauh adalah 3,7 km ke arah Kali Bebeng. "Jarak luncur ini masih berada di daerah potensi bahaya saat ini, yaitu sejauh 7 km dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng, Krasak dan Bedog," ujar Agus Budi.

Lebih lanjut dijelaskan Agus Budi, rentetan awan panas guguran bukan baru terjadi kali ini saja, melainkan sudah beberapa kali terjadi sejak erupsi tahun 2021. Namun dari sisi energi yang dihasilkan, rentetan awan panas dua hari ini memiliki energi yang paling besar.

Sedangkan dari arah luncuran guguran dan awan panas, kata Agus Budi, arahnya berubah-ubah, meskipun yang paling banyak masih ke arah barat daya. Awal-awal erupsi guguran lava dan luncuran awan panas kebanyakan mengarah ke hulu Kali Boyong, kemudian bergeser ke Kali Krasak, ke Kali Gendol dan saat ini kembali mengarah ke hulu Kali Krasak dan Bebeng.

Kemudian dari data aktivitas kegempaan internal, deformasi yang konsisten adanya peningkatan/intensitas cukup tinggi, hal itu menunjukkan adanya suplai magma dari dalam. Namun karena sistem vulkanik saat ini relatif terbuka, membuat penentuan waktu ekstrusi (keluarnya magma) tidak dapat dipastikan.

Menurut Agus Budi, status aktivitas Gunung Merapi masih 'Siaga'. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Bebeng, Krasak sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. Suplai magma baik dari dalam maupun dangkal masih berlangsung, sehingga dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam potensi daerah bahaya.

Hujan dapat memicu terjadinya lahar pada endapan sisa erupsi dan ketidakstabilan kubah lava. Masyarakat agar tidak beraktivitas di alur sungai dalam wilayah KRB ketika terjadi hujan di puncak Merapi. BPPTKG merekomendasikan dusun-dusun di KRB III termasuk di sektor barat-barat laut dihimbau melakukan upaya penguatan kapasitas menghadapi bencana Gunung Merapi melalui persiapan sarana-prasarana, pelatihan kesiapsiagaan dan simulasi-simulasi. (Dev)

Sentimen: negatif (99.8%)