LENGKONG, AYOBANDUNG.COM - Mario Dandy Satrio (MDS) yang menjadi tersangka atas penganiyaan terhadap David tidak tahu bahwa ayahnya kini tak lagi berstatus sebagai ASN.

Mario Dandy sama sekali tak mengetahui bahwa ayahnya sempat diperiksa KPK hingga akhirnya dipecat sebagai ASN Ditjen Perpajakan akibat ulahnya.

Hal tersebut diungkapkan oleh kuasa hukum Mario Dandy, Dolfie Rompas di Polda Metro Jaya, pada Rabu (8/3/2023).

Baca Juga: CEK FAKTA: Adegan di Hotel, Mario Dandy Puas Bareng AG Sebelum Penganiayaan, Benarkah?

"Mungkin kurang paham ya, soalnya di dalam kan tidak ada alat komunikasi," ungkap Dolfie Rompas dikutip AyoBandung melalui YouTube Kompas.com pada Kamis (9/3/2023).

Dolfie menjelaskan, untuk saat ini dirinya hanya fokus untuk terus mendampingi kliennya. Di lain sisi, dirinya juga terus mendoakan agar David segera pulih dari masa kritisnya.

"Sampai hari ini kita masih concern sebagai kuasa untuk mendampingi beliau (MDS). Namun ada satu hal yang paling penting, kita saat ini fokus dulu lah pada kesembuhan korban," jelas Dolfie.

"Jadi kita harus berdoa terus ya kan agar supaya adinda David bisa segera pulih, itu yang terpenting bagi kami," imbuhnya.

Baca Juga: Pacar Mario Dandy, AG Akhirnya Ditahan, Warganet Sebut Bukan Anak-anak Lagi karena Ini

Dirinya menyerahkan sepenuhnya masalah hukum yang kini menjerat kliennya kepada pihak kepolisian untuk diusut sampai terang benderang.

Soal pemecatan Rafael Alun Trisambodo, Dolfie enggan berkomentar karena menurutnya hal itu bukan ranahnya.

Diketahui akibat perbuatan Mario Dandy yang gemar flexing harta di media sosial ditambah mencuatnya kasus penganiayaan, membuat ayahnya yakni Rafael Alun Trisambodo jadi sorotan publik.

Harta kekayaan milik Rafael Alun senilai Rp56 miliar dianggap tak wajar, serta ada dugaan dirinya masih menyembunyikan harta lainnya dan ngeblong alias tidak membayar pajak.

Baca Juga: Klarifikasi Kakak AG di Kasus Mario Dandy, Netizen Langsung Auto Julid

Kini status Rafael Alun Trisambodo sebagai ASN di Ditjen Perpajakan harus berakhir, setelah resmi dipecat dengan tidak terhormat oleh Kementerian Keuangan pada Rabu (8/3/2023).

Rafael juga tidak akan mendapatkan uang pensiun karena pelanggaran yang dilakukannya dikategorikan sebagai pelanggaran etik berat.***